Menurut Trie Utami (dalam soundofborobudur.org), alat musik yang dibuat ulang melalui proses panjang. Tiga buah dawai pertama selesai dibuat tahun 2016, sementara alat musik lainnya "rampung" tahun 2018. 17 alat musik tersebut dibuat oleh Luthier profesional sehingga hasil karyanya berkualitas.
Purwa Tjaraka, pengampu utama Yayasan Padma Sada Svargantara hadir secara virtual dalam international conference Sound of Borobudur.
Pak Purwa menjelaskan bahwa kompleksitas musik berhubungan erat dengan tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa. Jadi proses pembuatan ulang alat musik yang kompleks mengindikasikan bahwa peradaban bangsa kita cukup maju.
Sound of Borobudur diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kegiatan serupa juga digelar di empat destinasi super prioritas, yaitu Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang. Harapannya, pengembangan destinasi wisata dapat menambah daya tarik dan standar kelas dunia.
Konferensi internasional Borobudur bertujuan menemukan rumusan ilmiah dan inovatif untuk menghidupkan kembali jejak persaudaraan lintas bangsa. Oleh karena itu, konferensi internasional ini menghadirkan narasumber yang berpengalaman di bidang musik, etnomusikologi, pariwisata, dan seni budaya.
Pesan yang disampaikan oleh Prof Margaret sesuai dengan fakta bahwa ada kemiripan bentuk alat musik yang tergambar dalam relief candi Borobudur dengan alat musik yang dimainkan lebih dari 40 negara.
Alat musik sebagai pemersatu bangsa dikuatkan oleh pernyataan Addie MS yang sudah lama berkiprah dalam dunia seni musik. Menurut Addie, kita sekarang hidup di zaman yang mudah terpisah. Baik terpisah karena perbedaan pendapat maupun perbedaan kepentingan. Addie sendiri sudah membuktikan betapa musik adalah jembatan andalan untuk mencairkan hubungan antar manusia atau antar bangsa.
Prof. DR. M. Baiquni dari Universitas Gadjah Mada memberi paparan tentang sustainable tourism di kawasan candi Borobudur. Sustainable tourism merupakan wisata yang memperhatikan dampak terhadap lingkungan, ekonomi, sosial, budaya masa sekarang dan akan datang, baik bagi  wisatawan maupun masyarakat sekitar destinasi wisata. Candi Borobudur diharapkan dapat memberi manfaat luas bagi wisatawan (edukasi dan refreshing) dan masyarakat (UMKM dan lapangan kerja).