Problem pendidikan di daerah-daerah terpencil dapat diatasi dengan Program Guru Garis Depan (GGD). Para guru dari program ini dapat memberi layanan pendidikan bagi sekolah-sekolah di daerah-daerah terdepan, terluar, dan tertinggl (3T). Kehadiran para guru GGD dapat memberi pendidikan di daerah-daerah terpencil sesuai profesionalitas yang dibutuhkan.
Solusi: Aspek fisik dan prosedur
Infrastruktur yang menjadi bagian penting pendidikan, diantaranya ruang kelas, perpustakaan, kamar kecil, dan berbagai kebutuhan fisik lainnya yang dimiliki sekolah. Sejak pandemi, kebutuhan infrastruktur sekolah bertambah, yakni internet dan berbagai peralatan teknologi digital seperti jaringan WiFi dan komputer.Â
Tujuannya ialah untuk layanan pendidikan secara daring (dalam jaringan). Infrastruktur yang diperlukan juga harus seimbang dan sesuai dengan jumlah pelajar yang ada di sekolah. Dengan pengadaan infrastruktur yang memadai sekolah dapat mendukung pendidikan yang berkualitas bagi setiap peserta didik.
Selain infrastruktur, problem yang terjadi akhir-akhir ini ialah penumpukan jumlah siswa di salah satu sekolah, sedangkan sekolah lainnya mengalami kekurangan siswa. Untuk itu diperlukan pemerataan jumlah siswa pada sekolah-sekolah negri dan swasta. Pemerataan jumlah siswa dapat dilakukan dengan menetapkan jalur zonasi bagi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Sistem ini memberikan kesempatan bagi masyarakat miskin untuk bersekolah di sekolah negri yang memberi keringanan pembiayaan.
Pemerataan teknologi digital untuk pendidikanÂ
Saat ini kita memasuki era industri 4.0, yang mana sistem intelegensi buatan menjadi bagian utama dalam produksi barang dan jasa. Mengimbangi perkembangan ini penguasaan teknologi digital menjadi amat penting. Peluang kerja yang didapat dari era industri 4.0 semakin banyak. Tantangan ini harus siap dihadapi masyarakat generasi muda saat ini. Bila masyarakat generasi muda tidak mengikuti perkembangan yang terjadi, maka bangsa akan kesulitan untuk berkembang.
Melihat tantangan ini, maka tugas pemerataan pendidikan tidak terbatas pada hal-hal konvensional. Pemerataan pendidikan mendapat tugas barunya yakni melakukan pemerataan teknologi digital dalam pendidikan, jaringan internet, dan pendidikan IT (Informasi Technology). Ketersediaan hal-hal tersebut dapat menunjang pemerataan pendidikan yang relevan dengan situasi zaman. Fasilitas dan layanan pendidikan digital yang diperlukan, seperti penyediaan komputer, jaringan internet, dan guru dalam bidang terkait.
Hal yang umum terjadi saat ini yakni fenomena pendidikan daring (dalam jaringan) yang berkembang selama masa pandemi Covid-19. Model pendidikan konvensional berubah dari pendidikan tantap muka atau on site menjadi pendidikan daring. Pendidikan pun dapat dilakukan dari jarak yang jauh melalui aplikasi Zoom, Google Meet, atau sejenisnya. Guru-guru dapat memberikan materi pengajaran berupa bahan ajar dan video pembelajaran melalui aplikasi-aplikasi tersebut.
Untuk menunjang pendidikan daring ini dibutuhkan penyediaan teknologi digital, jaringan, dan pendidikan IT. Namun, apakah hal ini sudah didapatkan oleh masyarakat yang tinggal di daerah pedalaman? Mereka masih jauh dari pemenuhan hal-hal tersebut, apalagi dengan layanan listrik dan jaringan yang serba terbatas. Padahal untuk mendukung pemerataan pendidikan melalui teknologi digital dibutuhkan layanan listrik dan jaringan. Pada situasi ini, kita dapat melihat bahwa pemerataan pendidikan saat ini belum mencapai kualitas yang seharusnya.
Merdeka Belajar untuk bangsa