Desa Bailengit secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara. Terletak diarah barat Kabupaten Halmahera Utara dengan jarak 16,9 Km, dari kantor kecamatan, dan jarak 72,6 Km, dari kantor bupati Kabupaten Halmahera Utara. Desa Bailengit terdiri dari 2 dusun 4 RT luas wilayah Desa Bailengit adalah 52,500 Ha dengan batas-batas desa sebagai berikut:
Â
- Sebelah Utara        : Perkebunan Kelapa
- Sebelah Selatan    : Sungai Wailamo
- Sebelah Barat           : Desa Soamaetek
- Sebelah Timur         : Sungai Wailamo
Â
Desa Bailengit secara geografis bukan daerah pesisir dengan jenis topografi berupa dataran dengan ketinggian 33,00 meter dari pemukiman laut (DPL). Suhu didaerah ini cukup bervariasi antara saat paling dingin c derajat saat paling panas.Â
Jenis tanah yang ada wilayah sebagian basar adalah tanah lempung. Sifat tanah lempung adalah jenis tanah yang bercampur anatara tanah liat dan tanah pasir dan warna coklat. Tekstur litany silty loam dengan kadar liat kurang dari 30%. Kepekaan tanah lempung terhadap erosi cukup tinggi, keasamannya bermacam-macam, dan bahan organiknya rendah.[3]
Â
2.3 Bahasa
Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Bailengit dalam kehidupan sehari-hari adalah bahasa Modole. Pada dasarnya masyarakat Bailengit mempunyai bahasa daerah sendiri yaitu tergolong dalam bahasa Modole dengan dialek Modole dan Tobaru.Â
Dari hasil pengamatan peneliti selama dilapangan, masyarakat Bailengit masih aktif menggunakan bahasa Modole mulai dari orang dewasa bahkan anak berusia 6 tahun sangat aktif menggunakan bahasa Modole. Pengguna bahasa Modole secara utuh ditemukan dalam percakapan antara sesama generasi tua, generasi muda dan sesama anak-anak maupun anak-anak dengan orang tua.Â
Masyarakat Bailengit dalam menggunakan bahasa Modole bukan hanya ditemukan pada acara-acara formal seperti acara pernikahan, namun dalam kehidupan keseharian tetap menggunakan bahasa Modole.Â
Bahasa Modoleh tidak nampak hanya pada anak-anak dibawah umur 6 tahun, tetapi ketika anak anak mulai berusia 6 tahun disitu akan nampak bahasa daerah karena kondisi lingkungan sosial yang mampu mengubah mereka dari bahasa Melayu-Indonesia  menjadi bahasa Modole.