Mohon tunggu...
Mayangthika
Mayangthika Mohon Tunggu... Guru - Guru

Mengajar adalah menyentuh kehidupan dengan cara yang tidak terduga, dan menulis adalah cara untuk membagikan cerita dari hati ke hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menyatukan Warisan: Ritual 1 Suro dan Peringatan 1 Muharam dalam Tradisi Lokal dan Islam

7 Juli 2024   18:28 Diperbarui: 8 Juli 2024   13:52 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapa Bisu: Ritual berdiam diri sambil berjalan kaki mengelilingi tempat-tempat keramat, seperti Keraton Yogyakarta. Ini mencerminkan pengendalian diri dan introspeksi.

Jamasan: Pembersihan benda-benda pusaka seperti keris. Ini melambangkan penyucian diri dan penghormatan terhadap warisan leluhur.

Nyekar: Mengunjungi makam leluhur, berdoa, dan memberi sesajen sebagai penghormatan dan untuk meminta berkah.

1 Muharam 

Sejarah 1 Muharam dalam Islam dalam kalender Hijriyah yang dimulai pada 1 Muharam didasarkan pada peristiwa hijrah Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah.

Muharam adalah bulan suci dalam Islam, yang menandai awal tahun baru Islam.

Makna 1 Muharam adalah bulan yang dianggap sebagai waktu untuk refleksi spiritual, memperbaiki diri, dan memperbanyak ibadah.

1 Muharam menjadi pengingat pentingnya hijrah sebagai transformasi menuju kehidupan yang lebih baik.

Kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan malam 1 Muharam diantaranya:

Puasa Asyura: Puasa sunnah pada tanggal 10 Muharam sebagai tanda syukur atas keselamatan Nabi Musa dari Firaun. Ini memperdalam rasa syukur dan kesadaran spiritual.

Majelis Taklim: Mengadakan pengajian, ceramah, dan diskusi untuk memperdalam pemahaman agama. Ini memperkuat komitmen terhadap ajaran Islam.

Doa dan Dzikir: Kegiatan doa dan dzikir untuk memohon perlindungan dan berkah di tahun baru.

Dinamika Modern

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun