Mohon tunggu...
Mayangthika
Mayangthika Mohon Tunggu... Guru - Guru

Mengajar adalah menyentuh kehidupan dengan cara yang tidak terduga, dan menulis adalah cara untuk membagikan cerita dari hati ke hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menyatukan Warisan: Ritual 1 Suro dan Peringatan 1 Muharam dalam Tradisi Lokal dan Islam

7 Juli 2024   18:28 Diperbarui: 8 Juli 2024   13:52 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat SMA dulu, saat malam 1 suro saya sering melihat Kakek (yang saat itu masih menganut Islam kejawen) melakukan ritual jamasan.

Jamasan adalah pembersihan benda-benda pusaka yang mempunyai daya "magis". 

Ritual jamasan ini diawali oleh pencucian keris-keris dengan air dan bunga tujuh rupa.

Kemudian di lap pakai handuk bersih lalu di beri minyak wangi khas (biasanya dulu pakai minyak cap putri duyung).

Terakhir di tutup dengan bakaran menyan, yang membuat suasana rumah menjadi "berbeda" sukses membuat bulu kuduk berdiri. 

Setelah Kakek meninggal, tradisi itu sudah tidak lagi dilakukan oleh anak cucu keturunannya. Dan semua benda-benda (seperti keris dan beberapa batu) di buang ke sungai dekat rumah.

Berbeda dengan cerita ibu. Ibu saya asli orang Jawa Tengah.

Kata ibu, waktu kecil saat malam 1 suro bersama dengan teman-temannya dan penduduk desa berduyun-duyun datang ke pematang sawah (yang saat itu masih luas).

Ada yang mereka tunggu, kalau memang "rejekinya" mereka bisa melihat di tengah-tengah sawah iringan obor.

Paling depan ada sapi albino besar dan di ikuti oleh obor-obor yang tidak terlihat siapa yang membawanya. Mereka bergerak menuju selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun