1. Tentukan metode, saat, dan luas konfirmasi yang aan dilaksanakan. Terdapat du metode konfirmasi piutang yang dapat digunakan oleh auditor:
a) Metode konfirmasi positif adalah metode konfirmasi yang auditor meminta jawaban penegasan dari debitur, baik dalam hal terdapat kesesuaian maupun ketidaksesuaian antara saldo utang debitur menurut catatan akuntansinya dengan saldo utangnya yang tercantum di dalam surat konfrmasi tersebut. Metode ini umumnya digunakan jika auditor menghadapi situasi: (1) saldo piutang klien epada debitur secara individual berjumlah besar, (2) auditor mempunyai dugaan bahwa terdapat banyak akun piutang usaha yang disengketakan antara klien dengan debiturnya atau terdapat etidaktelitian atau kecurangan  saldo akun piutang usaha.
b) Metode konfirmasi negatif adalah metode konfirmasi yang auditor meminta jawaban penegasan dari debitur hanya jika terdapat etidaksesuaian antara saldo utang debitur menurut catatan akuntansinya dengan saldo utangnya yang tercantum di dalam surat konfirmasi tersebut. Biasanya metode ini berupa cap yang dibubuhkan pada surat pernyataan piutang yang dikirimkan kepada debitur klien. Metode ini umumnya digunakan oleh auditor jika: (1) pengendalian intern terhadap piutang usaha dinilai baik oleh auditor, (2) akun piutang klien berjumlah banyak dengan saldo piutang usaha yang secara individual kecil, (3) auditor memperkirakan bahwa debitur yang menerima konfirmasi tidak akan menaruh perhatian terhadap surat konfirmasi yang diterimanya.
2. Kirimkan surat konfirmasi kepada debitur.
3. Periksa dokumen yang mendukungtimbulnya piutang usaha.
4. Periksa dokumen yang mendukung pencatatan penerimaan kas dari debitur yang terjadi setelah tanggal neraca.
5. Periksa doumen pendukung timbulnya piutang usaha.
6. Periksa jawaban konfirmasi bank.
7. Mintalah surat representasi piutang dari klien.
b. Lakukan evaluasi terhadap kecukuoan cadangan kerugian piutang yang dibuat oleh klien
1. Hitung kembali cadangan kerugian piutang usaha yang dibuat oleh klien.