4. Membuktikan hak kepemilikan klien atas piutang usaha yang dicantumkan di neraca. Auditor melakukan pengujian substantif berikut ini: pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan piutang usaha, konfirmasi piutang usaha.
5. Membuktikan kewajaran penilaian piutang usaha yang dicantumkan di neraca. Auditor melakukan pengujian substantif berikut ini: prosedur audit awal, pengujian analitik, pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan piutang usaha, konfirmasi piutang usaha, penilaian terhadap kecukupan akun Cadangan Kerugian Piutang, dan pembandingan penyajian piutang usaha di neraca dengan prinsip akuntansi berterima umum.Â
6. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan piutang usaha di neraca. Satu-satunya pengujian substantif untuk membuktikannya adalah dengan membandingkan penyajian dan pengungkapan piutang usaha di neraca adalah dengan membandingkan penyajian dan pengungkapan piutang usaha di neraca yang diaudit dengan prinsip berterima umum.
PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP PIUTANG USAHA
Tahap-tahap prosedur audit dimulai dari pemeriksaan yang bersifat luas dan umum sampai ke pemeriksaan yang bersifat rinci. Berbagai prosedur audit dilaksanakan dalamlima tahap berikut ini:
1. Prosedur Audit Awal
Auditor menempuh prosedur audit awal dengan melakukan rekonsiliasi antara informasi piutang usaha yang dicantumkan di neraca dengan catatan akuntansiyang mendukungnya. Rekonsiliasi ini penting untuk dilakukan agar auditor memperoleh keyakinan bahwa informasi piutang usaha yang dicantumkan di neraca didukung oleh catatan akuntansi yang andal. Oleh karena itu, auditor melakukan 6 prosedurberikut ini:
a. Usut saldo piutang usaha yang tercantum di neraca ke saldo akun piutang usaha yang bersangkutan di dalam buku besar.
b. Hitung kembali saldo akun piutang usaha di dalam buku besar, dengan cara menambah saldo awal dengan jumlah pendebitan dan menguranginnya dengan jumlah kreditan akun tersebut.
c. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun Piutang Usaha dan akun Cadangan Kerugian Piutang Usaha. Dengan melakukan hal ini bisa mengetahui kecurangan dalam transaksi penjualan kredit dan transaksi yang mengurangi piutang usaha (retur penjualan dan penghapusan piutang).
d. Usut saldo awal akun Piutang Usaha dan akun Cadangan Kerugian Piutang ke kertas kerja tahun lalu. Kerta kerja tahun lalu dapat menyediakan informasi tentang berbagai koreksi yang diajukan oleh auditor dalam audit tahun yang lalu, sehingga auditor dapat mengevaluasi tindak lanjut yang telah ditempuh oleh klien dalam menanggapi koreksi yang diajukan oleh auditor tersebut.