Mohon tunggu...
Lanjar Wahyudi
Lanjar Wahyudi Mohon Tunggu... Human Resources - Pemerhati SDM

Menulis itu mengalirkan gagasan untuk berbagi, itu saja. Email: lanjar.w77@gmail.com 081328214756

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Evaluasi Diri Sendiri untuk Hasil yang Lebih Baik

3 Desember 2022   17:42 Diperbarui: 10 Desember 2022   20:07 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersalaman (Shutterstock)

Selanjutnya bagaimana cara melakukan evaluasi diri yang terukur dan berkualitas, sehingga bisa didapatkan manfaat lebih lanjut? 

Ada sebuah cara yang cukup sederhana untuk melakukan evaluasi diri. 

Ahli manajemen Peter F. Drucker memberikan tipsnya yaitu kapanpun Anda harus membuat keputusan penting, tulislah apa yang Anda harapkan. Setelah setahun bandingkan harapan itu dengan kenyataan aktualnya alias hasil yang didapatkan.

Tentu saja periode waktu setahun boleh anda variasikan menjadi beberapa sub periode lebih kecil namun berjalan dalam periode utamanya yaitu sepanjang satu tahun tersebut.

Baiklah mari kita ambil contoh seorang anak yang ingin membelikan tiket ziarah rohani ke Yerusalem untuk kedua orangtuanya yang beragama katholik. Anggaplah ia memiliki waktu satu tahun untuk menyiapkan dana sekitar 30 juta per orang, sehingga sama dengan 60 juta rupiah untuk 2 orang.

Kebetulan anak berbakti ini memiliki pekerjaan sebagai pedagang barang elektronik dengan sebuah toko yang cukup lengkap berisi berbagai barang elektronik seperti televisi, mesin cuci, kompor listrik, kipas angin, AC, dan sebagainya. 

Omzet atau hasil penjualan kotornya per bulan adalah sekitar 100 juta rupiah, dengan profit atau keuntungan sekitar 30% yaitu kurang lebih 30 juta rupiah.

Kebutuhan biaya untuk ziarah ke tanah suci kedua orangtuanya adalah 60 juta rupiah alias sama besar dengan profit tokonya dalam 2 bulan. Jika ia ikhlas kehilangan profit selama 2 bulan dalam tahun ini, maka selesai sudah masalah kebutuhan biaya tersebut. 

Namun sebagai seorang pengusaha sekaligus kepala keluarga yang menghidupi istri dan anak-anaknya tentu ia tidak bisa semata-mata memutuskan sesederhana itu. Ia lebih memilih menyiapkan dana 60 juta rupiah tersebut dalam waktu satu tahun atau sama dengan 12 bulan bekerja.

Jika dibagi dalam satu tahun, maka setiap bulan ia harus mendapatkan profit atau tambahan keuntungan sebesar 60 juta rupiah dibagi 12, sama dengan 5 juta rupiah. 

Sehingga total profitnya harus dinaikkan dari 30 juta per bulan menjadi 35 juta per bulan. Sedangkan omzet bulanannya yang semula 100 juta harus dinaikkan menjadi 117 juta rupiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun