Mohon tunggu...
Lanjar Wahyudi
Lanjar Wahyudi Mohon Tunggu... Human Resources - Pemerhati SDM

Menulis itu mengalirkan gagasan untuk berbagi, itu saja. Email: lanjar.w77@gmail.com 081328214756

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bu Risma Sang Transformational Leader

7 Januari 2021   16:15 Diperbarui: 15 Januari 2021   21:38 1063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tri Rismaharini/Sonora.id

Menyapa adalah bentuk lain dari cara memanusiakan orang lain, dalam konteks skup tanggungjawab Kemensos maka orang lain ini adalah setiap warga negara yang berada dalam kondisi kurang manusiawi. 

Bagaimana Kemensos bisa memanusiakan warga negara yang membutuhkan, bagaimana bisa mengetahui seberapa banyak warga negara yang harus dibantu agar mentalitasnya bertumbuh dan bisa keluar dari masalah-masalah sosial, apa yang harus dilakukan untuk menetapkan sasaran yang tepat dan terukur? 

Itulah berbagai pertanyaan semacam self assesment yang muncul pada diri pemimpin baru di Kementerian yang selama ini di cap sebagai sarangnya penyamun. 

Untuk membuktikan bahwa lembaga ini bisa memerankan dirinya dengan benar tentu diawali dengan membuat serangkaian evaluasi yang akan menjadi bahan utama perumusan program kerja "breakthrough" dari Sang Menteri. 

Blusukan menjadi salah satu cara untuk mendapatkan fakta konkrit dilapangan, bukan hanya di DKI, Bu Risma bisa saja sewaktu-waktu berkeliling ke kota-kota besar lain untuk memotret kondisi berbagai provinsi sebagai data sampling.

Lebih jauh saya menilai bahwa apa yang dilakukan Bu Risma adalah gaya kepemimpinan beliau ketika bekerja memimpin institusi. Gaya kepemimpinan ini akan nampak sebagai gaya bekerja pula. 

Sehingga tidak perlu heran apabila Bu Risma akan sering turun ke lapangan diikuti anak buahnya, mendapatkan feedback dari semua stake holder yang terlibat, lalu ke belakang meja untuk merumuskan solusi bersama timnya, balik lagi ke lapangan melakukan eksekusi, menggelar diskusi bersama untuk mengevaluasi, lalu balik lagi ke belakang meja membuat langkah-langkah lanjutan. Sedikit banyak apa yang ditunjukkan Bu Risma ini adalah cerminan seorang Transformational Leader.

Leader bermakna pemimpin, sedangkan transformational atau transformasional berasal dari kata transformasi yang berarti perubahan rupa (bentuk, sifat, fungsi, dan sebagainya), ketika ditambahkan akhiran -nal maka maknanya menjadi bersifat melakukan perubahan-perubahan. 

Lebih jelasnya Kepemimpinan transformasional adalah teori kepemimpinan di mana seorang pemimpin bekerja dengan tim untuk mengidentifikasi perubahan yang diperlukan, menciptakan visi untuk memandu perubahan melalui inspirasi, dan melaksanakan perubahan bersama-sama dengan anggota kelompok yang berkomitmen;  ini merupakan bagian integral dari Full Range Transformational Leadership.

Kepemimpinan transformasional adalah ketika perilaku pemimpin memengaruhi pengikut dan menginspirasi mereka untuk melakukan di luar kemampuan yang mereka rasakan. 

Kepemimpinan transformasional menginspirasi orang untuk mencapai hasil yang tidak terduga atau luar biasa. Ini memberi pekerja otonomi atas pekerjaan tertentu, serta wewenang untuk membuat keputusan setelah mereka dilatih. Hal ini menyebabkan perubahan positif dalam sikap pengikut dan organisasi secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun