Teori ini menjelaskan strategi komunikasi interpersonal yang berbeda yang digunakan oleh orangtua untuk mengurangi dan menengahi efek negatif media dalam kehidupan anak-anak mereka.Â
Teori ini mengasumsikan pula interaksi interpersonal tentang media antara orangtua dan anak berperan dalam mensosialisasikan anak kepada masyarakat.
Valkenburg dkk. dan Nathanson mengembangkan skala untuk mengukur tiga strategi mediasi yang berbeda dan hasil yang dihasilkan dari praktik-praktik orangtua tersebut meliputi: Active Mediation (mediasi aktif), atau berbicara dengan anak mereka mengenai konten yang mereka lihat di media.Â
Restrictive Mediation (mediasi terbatas), atau menetapkan aturan dan peraturan mengenai penggunaan media dan penggunaannya secara bersama-sama
(Valkenburg dkk dalam Clark, 2011:326).
_Penutup_
Perkembangan zaman yang begitu cepat menuntut manusia untuk bisa beradaptasi secara bijak. Pada dasarnya gadget atau perangkat digital hanyalah alat yang dibuat untuk memudahkan kehidupan manusia. Karna dia alat, maka sikapilah ia sebagaimana mestinya. Ia (gadget) tidak akan mungkin menggantikan fungsi pengasuhan yang menjadi tanggung jawab orangtua. Karna hanya kepada orangtua lah sang anak dapat membangun bonding yang hakiki.
Sementara itu, upaya untuk menghilangkan peran gadget dalam dunia putra-putri kita pasti akan berujung pada kegagalan. Karna perangkat digital kini sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan mereka. Yang perlu dilakukan adalah menanamkan nilai-nilai tanggung jawab melalui dialog-dialog keimanan kepada sang buah hati.Â
Setelah itu pada tataran teknis, orangtua juga harus menerapkan metode mediasi parental bersama sang buah hati. Upaya-upaya tersebut semata-mata agar orangtua tidak lagi menjadi toxic bagi buah hatinya dalam urusan pemanfaatan teknologi digital. Wallahu'alam.
Kurniadi Sudrajat
(Guru SD/Anggota Bid. Pendidikan dan Pelatihan RPI)