Mohon tunggu...
Teacher Adjat
Teacher Adjat Mohon Tunggu... Guru - Menyukai hal-hal yang baru

Iam a teacher, designer and researcher

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

My Journey at Singapore (Part 1)

20 Maret 2022   16:03 Diperbarui: 20 Maret 2022   16:30 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar; Peron MRT sudah dilengkapi petunjuk naik-turun (Doc Pribadi)

 

_Jejak Kaki di Jiran Negri_

Pagi itu tepat jam 05.30 saya bersama rombongan sudah tiba di Bandara Soetta, setelah check in bagasi kami pun menyempatkan diri untuk sholat subuh terlebih dahulu sambil menunggu pesawat ready. Selepas sholat subuh saya pun kembali ruang tunggu penumpang, selang beberapa menit kemudian suara pengumuman terdengar dari speaker bandara bahwa pesawat yang akan saya tumpangi telah siap untuk take off. 

Saya berserta rombongan pun bergegas menuju ke pesawat, fajar mulai terlihat dari balik kaca koridor bandara. Sesampainya di pesawat saya langsung mencari tempat duduk sesuai nomor yang tertera di tiket. Beruntung saya mendapatkan kursi di pinggir jendela sehingga bisa melihat pemandangan pagi itu.

Foto saat landing di Changi Airport (Doc Pribadi)
Foto saat landing di Changi Airport (Doc Pribadi)
Jam 9 lewat sekian menit saya pun landing di Changi Airport Singapore, mata saya langsung bergerilya kesemua arah melihat dan mengamati bagusnya bandara tersebut. Ornamen-ornamen bernuasa mandarin juga terpanjang di sudut-sudut bandara, kebetulan saat saya berkunjung masih dalam suasana tahun baru cina. Bersama rombongan saya segera masuk loket imigrasi untuk cek pasport dan dokumen lainnya. Dan setelah sekitar 30 menit mengantri akhirnya kami pun resmi menginjakkan kaki kami di negri jiran Singapura.

*Why Singapore?*


Kala itu saya bersama beberapa guru mendapatkan kesempatan untuk studi banding ke Singapura, kenapa Singapura? Karna ia merupakan negara dengan kualitas pendidikan terbaik di Asia setelah Jepang dan Korea Selatan. Bahkan di tahun saya berkunjung, kualitas pendidikan di Singapura sempat menyalip negara Finlandia sebagai juara bertahan. 

Sebelum saya ke sana, hal yang saya ketahui tentang Singapura hanyalah kebersihan dan keteraturan masyarakatnya saja. Lalu saya berfikir, masyarakat yang teratur dan menjaga kebersihan tersebut tentunya adalah buah dari pendidikan dan pengajaran diselenggarakan di negara tersebut. Dan Alhamdulillah akhirnya saya pun mendapatkan kesempatan untuk hadir dan belajar secara langsung.

Gambar: Top 10 Countries by Education System (Sumber: Economist Intellegence Unit)
Gambar: Top 10 Countries by Education System (Sumber: Economist Intellegence Unit)
Menurut literatur yang saya baca, ada beberapa aliran filsafat yang mempengaruhi sistem pendidikan di Singapura antara lain yaitu; Filsafat analitik yang menekankan kemampuan analisis siswa berdasarkan kemampuan logika serta linguistik. Selanjutnya filsafat progresivisme yang berfokus pada ketrampilan berfikir dengan cara memberi rangsangan yang tepat pada suatu permasalahan. 

Lalu filsafat eksistensialisme yaitu agar para peserta didik memahami makna dari eksistensi mereka. Dan terakhir adalah filsafat rekonstruksionalis yang menyamakan antara pendidikan dengan reformasi sosial sehingga pemerintah yakin bahwa pendidikan adalah jalan satu-satunya untuk membentuk budaya sosial di masyarakat.

Pemerintah Singapura meyakini bahwa pendidikan mempunyai tujuan untuk membantu generasi muda menjadi manusia seutuhnya di semua segi kehidupan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun