Mohon tunggu...
Langit Muda
Langit Muda Mohon Tunggu... Freelancer - Daerah Istimewa Yogyakarta

Terimakasih Kompasiana, memberi kesempatan membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Hikmah Pandemi di Bulan Puasa, Berkurangnya Perilaku Bakar Duit Sia-Sia

25 Mei 2020   10:01 Diperbarui: 25 Mei 2020   09:57 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Yang pasti terasa adalah malam-malam yang penuh ketenangan dan kedamaian, minim polusi suara mercon dan kembang api. Situasi yang sangat kondusif untuk kekhusukan beribadah meski beribadah di rumah saja.

Tidak ada ceritanya sujud menjadi lebih khusuk karena ledakan mercon. Tidak ada ceritanya hafalan ayat suci menjadi lebih tajam karena gangguan ledakan mercon. Membakar mercon hanyalah perbuatan sia-sia dan membuang uang, apalagi di masa pandemi yang entah berakhir kapan ini, kita mesti lebih bijak dalam menempatkan prioritas pengeluaran.

Screenshot capture tweet (dokpri)
Screenshot capture tweet (dokpri)


Banyak yang memperbanyak beribadah di malam-malam bulan puasa mengidamkan bertemu dengan Lailatul Qodar. Janganlah kerinduan mereka tersebut terganggu karena ribut suara mercon.

Membakar mercon lebih banyak dampak negatif ketimbang manfaatnya. Resiko kejeblugan mercon bagi penyulut, juga bagi yang terkena lemparan mercon. Mereka yang mengidap sakit jantung, bisa berpotensi kambuh karena terkaget ledakan mercon.

Screenshot capture tweet (dokpri)
Screenshot capture tweet (dokpri)

Satu ledakan saja bisa menimbulkan gangguan pada banyak manusia. Lansia yang rentan gangguan kesehatan. Bayi-bayi yang rewel tidurnya karena terusik suara mercon. Orang yang sakit dan perlu istirahat, bayangkan orang yang lagi sakit gigi bila terusik oleh suara mercon. 

Orang yang letih karena bekerja keras seharian dan butuh istirahat. Betapa banyak perbuatan zalim yang diakibatkan oleh satu ledakan mercon. Bahkan terhadap kaum rebahan yang lagi sibuk stalking dan update status.

Juga kezaliman terhadap para petugas kebersihan yang mesti membersihkan sobekan kertas berserakan. Bayangkan sulitnya membersihkan sobekan kertas di taman dan tanaman. Seandainya para pembakar mercon ini bisa ditangkap, mereka layak untuk dihukum memunguti sampah akibat ulah mereka, dengan memakai tangan kosong.

Screenshot capture tweet (dokpri)
Screenshot capture tweet (dokpri)

Jadi bagi yang masih menganggap membakar mercon adalah bagian dari memeriahkan bulan puasa, mungkin bisa dipertimbangkan untuk membakar mercon jauh dari keberadaan manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun