Karena jujur kalau lapar aku kuat, Â tapi haus aku lemah. Apalagi tenggorokan kering, tidaaak kemarin saja hampir aku menelan air wudlu.
"Lah, kamu apa-apaan? " tanya Aning sahabatku yang biasa pulang sama-sama saat melihat aku menggunakan semua perlengkapan ini.
"Menghalau panas! "jawabku mantap dengan senyum super manis.Â
Aning malah geleng-geleng. Begitupun teman-temanku lain yang kebetulan melewati kami melakukan hal yang sama, geleng-geleng kepala.Â
" Kamu mau ikut berpayung? " tanyaku sambil bersiap memayunginya.
"Ogah! " jawab dia dengan tatapan aneh.
Terserah deh ,kalau dia tak mau kuajak berpayung ya sudah aku sendiri saja.
Jadilah kami jalan berjauhan. Dia memilih duluan sementara aku  belakangan.
Apakah panas berhasil kuberantas dengan perlengkapan ini?
Jawabannya adalah ya, aku  berhasil tak kepanasan. Namun ada satu hal yang tak kuantisipasi dari perlengkapan ini.
Ternyata panas terhadang , gerah malah yang melanda.