Tata nama senyawanya adalah unsur logam kemudian tunjukan biloknya dalam kurung setelah penyebutan logam, namun angkanya ditulis dalam huruf romawi, kemudian unsur non logam berikan akhiran "ida".
Contoh: Fe2O3
Oksigen memiliki biloks -2 karena ada 3 jumlahnya, maka oksigen memiliki total bilok -6. Agar muatan nol, maka besi total bernuatan +6 karena besi ada 3 maka jika kita bagi 2 bilok untuk satu besi adalah + 3 maka namanya besi (III) oksida.
Unsur logam kenudian tunjukan biloknya dalam kurung setelah penyebutan logam namun angkanya ditulis dalam huruf romawi, kemudian nama senyawanya.
Contoh:
ZnSO4: Zn itu adalah seng sementara SO4 adalah sulfat.
Karena SO4 muatannya -2 , maka agar kedua senyawa bermuatan netral seng bermuatan + 2 maka namanya seng (II) sulfat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H