Tata nama senyawanya adalah unsur logam kemudian tunjukan biloknya dalam kurung setelah penyebutan logam, namun angkanya ditulis dalam huruf romawi, kemudian unsur non logam berikan akhiran "ida".
Contoh: Fe2O3
Oksigen memiliki biloks -2 karena ada 3 jumlahnya, maka oksigen memiliki total bilok -6. Agar muatan nol, maka besi total bernuatan +6 karena besi ada 3 maka jika kita bagi 2 bilok untuk satu besi adalah + 3 maka namanya besi (III) oksida.
![Cara menghitung biloks Fe (Ilustrasi : irma tri handayani)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/06/30/screenshot-20210630-002402-canva-60db590e1525101e5a2135d2.jpg?t=o&v=555)
Unsur logam kenudian tunjukan biloknya dalam kurung setelah penyebutan logam namun angkanya ditulis dalam huruf romawi, kemudian nama senyawanya.
Contoh:
ZnSO4: Zn itu adalah seng sementara SO4 adalah sulfat.
Karena SO4 muatannya -2 , maka agar kedua senyawa bermuatan netral seng bermuatan + 2 maka namanya seng (II) sulfat.
![Cara menghitung biloks Zn (Ilustrasi: Irma Tri handayanj)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/06/30/screenshot-20210630-002457-canva-60db595a1525102ba6197cf2.jpg?t=o&v=555)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI