Karena kita merasa benar dan dia salah karena tega menyakiti kita , maka ketimbang ketemu untuk menyelesaikan masalah kita memilih menyindirnya atau memilih tak lagi mau menyapanya.
Ketiga , merasa harga diri  tinggi menyulitkan kita  untuk memaafkan
Kita merasa kesalahannya fatal, dan rasanya kok enak aja kalau dia begitu mudah dimaafkan. Â Ego tinggi menjadikan kita tidak mau mendengar alasan apapun darinya. Kita merasa dia tak pantas untuk dimaafkan.
Atau bisa jadi kita memang menikmati peran jadi korban, apa yang dilakukannya melukai kita, kita menderita dan kita nyaman dengan itu
Keempat, orang yang melukai kita cuek-cuek aja dan tak terlihat menyesal
Ini terjadi pada orang yang sering meyakiti berulang meskipun kita sudah memaafkan, atau dia enggak ngerasa bersalah dan menganggap kitanya saja yang berlebihan jika sampai menjadikannya apa yang dia lakukan sebagai kesalahan.
Atau kita merasa dia meminta maaf hanya sebagai formalitas di hari raya saja tanpa hati cuma sekedar tradisi
Kelima, kita merasa harus balas dendam atas apa yang dilakukannya
Bisa jadi kita merasa dia jual ya dah kita beli. Dia yang memulai maka kita pantang mengakhiri. Atau kita merasa enak saja kalau sekarang dia bahagia padahal dulu dia membuat kita tersiksa,dka harus merasakan sakit yang kita rasakan akibat perbuatannya
Perasaan ini tambah mempersulit kita untuk memaafkannya.