Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Rasanya Siswa Lulus SNMPTN?

24 Maret 2021   22:22 Diperbarui: 24 Maret 2021   22:30 1220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen instagram @neutron.bandung_5

Kemarin pagi sebuah pesan masuk. Pesan dari siswa yang selama ini saya ajar. Yandi Namanya. Dia tidak sekolah di SMAN Negeri, dia duduk di bangku SMA swasta. SMA Angkasa yang letaknya kebetulan bersebrangan dengan  bimbel NEUTRON tempat saya mengajar.

Pesan yang dia tulis singkat saja

"Assalamualaikum Mba, Alhamdulillah Mba Yandi lolos SNM di ITB"

Saya bergetar membacanya. Ada perasaan hebat yang saya rasa. Antara bahagia dan juga tak percaya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Bahagia karena selama ini dia termasuk siswa yang dekat dengan saya saat belajar. Rajin konsultasi PR dan tugas. Sering meminta saya memberikan jam tambahan padanya. Apa yang selama ini dia lakukan ternyata memberikan hasil.

Bahagia karena dia di terima di ITB (Institut teknologi Bandung)  yang merupakan kampus impiam siswa-siswi seBandung raya, Jawa Barat bahkan mungkin se Indonesia. Dia mampu mengalahkan pesaingnya yang lain.

Tak percaya karena dia sekolah bukan di SMA Negeri dimana stigmanya peluang masuk SNMPTN di sana. Dia menumbangkan itu. 

Bahkan saya pribadi tak pernah yakin dia bisa masuk lolos SNMPTN dan pernah menguatkannya untuk mencoba jalur SBMPTN kelak. 

Dia dan saya mungkin sama-sama tak percaya. Memang posisinya di sekolah menempati peringkat pertama alias juara umum. Maka sebetulnya lumrah kalau dia bisa dapat tiket di ITB.

Kemudian saya flash back lagi mengingat bagaimana dia belajar,bagaimana dia bertanya saat belajar, dan bagaimana kemampuan dia dalam menangkap apa yang saya ajarkan.

Ya,dia memang bisa dikategorikan rajin. Mau menghabiskan waktu hingga gelap,  selalu semangat melahap penjelasan saya tentang kimia, tak pernah mengeluh dengan seabreg tugas yang harus diselesaikannya.

Dokumen ig story @neutron.bandung_5
Dokumen ig story @neutron.bandung_5
Yang membuat saya haru adalah dia  merupakan anak korban perceraian . Dia tinggal bersama Ibu walaupun menurutnya hubungan dengan Ayah masih baik hingga kini.

Anak korban perceraian lebih sulit pastinya dalam menapaki hidup. Tak hidup bersama orang tua lengkap pasti membuatnya lebih perih dalam melangkah.

 Jika tak berhati-hati dalam bergaul, anak korban perceraian bisa salah jalan,dan hancur tanpa meraih kesuksesan. Banyak yang kemudian sekolahnya malah berantakan.

Itu yang selalu saya ingatkan padanya saat belajar bersama. Dia tak sungkan bercerita karena sudah merasa saya bukan hanya pengajar namun juga temannya. Saya selalu suntikan satu hal padanya

"Kamu harus buktikan pada dunia,bahwa meskipun keluargamu tak sesempurna mereka, kamu akan bisa lebih baik dari mereka!"

Dia tersenyum dengan mata berbinar. Dan kini dia berhasil membuktikan bahwa dia bisa seperti anak yang lainnya bahkan lebih.

Apakah prestasi yang membanggakan jika lulus SNMPTN ?oh pasti apalagi diterima di PTN yang  memang diimpikannya. Banyak yang demi lulus SNMPTN asal pilih jurusan yang penting maauk dan tak usah lagi ujian SBMPTN. 

Jurusan dengan ketetatan rendah alias tak banyak peminat biasanya yang dibidik. Selain itu kursi yang disediakan jurusan tersebut harus cukup banyak agar peluang mereka besar. 

Akibatnya banyak yang meskipun lulus namun tak begitu semangat setelah itu karena sebenarnya mimpinya bukan di sana.

Yandi termasuk beruntung,memilih PTN yang dirindukan dan lolos. Tak semua siswa mendapatkan kesempatam seperti dia.

Apalagi yang menyenangkan dari lulus SNMPTN? Tentu saja kerja keras belajar di bangku SeMA selama 3 tahun terbayar. Saat orang lain masih harus memikirkan ujiam SBMPTN ,Yandi tinggal duduk manis dan daftar ulang.

Standar kelulusan SNMPTN yang pasti memamg masih misteri.  Selain tentu  nilai rapot sampai semester 5 , akreditasi sekolah konon diperhitungkan. Kemudian alumni SMA tersebut juga jadi catatan.  Selain itu hanya panitia SNMPTN mungkin yang lebih tahu.

Yang pasti Yandi telah memberi pelajaran pada saya bahwa memang tak ada yang tak mungkin. Meskipun bukan siswa sekolah Negeri dengan Akreditasi tinggi, meskipun dia hanya anak yang tak didampingi sosok ayah seutuhnya namun dia berhasil menumbangkan mereka yang mungkin lebih baik darinya dalam segala hal.

Selamat Yandi, mimpimu kini terwujud, kisahmu menginspirasi mereka yang mungkin tak miliki hidup sempurna. Tak ada yang tak mungkin jika kita mau berusaha.

Rasanya siswa lulus SNMPTN memang bangga luar biasa. Meskipun saya bukan gurunya di sekolah,tapi kebangaan itu begitu saya rasakan. Kelak saya akan menceritakan kegigihan Yandi dalam meraih mimpi pada adik-adik kelasnya.

Tanpa menyurutkan mereka yang belum lulus SNMPTN ya, jalur SBMPTN masih seksi untuk dijajal, semoga semangat tak jadi kendur hanya karena temannnya masuk lewar SNMPTN. Lolos di jalur SBMPTN lebih seru lagi karena harus belajar lebih keras agar mampu melahap soal saat UTBK nanti. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun