Bukan berarti tak punya penyakit. Layaknya wanita renta,jantungnya sudah lemah,tekanan darahnya tinggi bahkan stroke ringanpun pernah menyerang. Beberapa kali menginap di rumah sakit sudah sering kurasakan.
Herannya sakit-sakit itu hanya menyerang sehari dua hari saja. Setelah itu dia akan kembali kuat beraktifitas. Malah  sekali waktu stroke , dia  tak bisa bergerak hanya selama dua hari saja di rumah sakit. Hari ketiga saat pihak medias mau memberinya terapi agar bisa bergerak normal termyata Nenek susah berjalan-jalan seperti biasa seolah tak seperti pernah terkena stroke. Dokter dan perawatpun dibuat takjub melihatnya.
Konon ilmu yang dimilikinya itu merupakan titipan ayahnya yang jawara. Menurut cerita Nenek ,sewaktu kecil Ayahnya meniupkan jampi-jampi di ubun-ubunnya. Selain kekuatan badan,Nenek akan mudah disukai siapa saja yang melihatnya.Â
Memang benar selain tak gampang sakit dan mudah sembuh,Nenek selalu membuat orang-orang menyukainya meskipun  baru bertemu. Jika hari raya Idul Fitri tiba, banyak sekali orang yang memberinya amplop. Nenek dikategorikan layak mendapat santunan sebagai janda tua yang dianggap kekurangan namun juga disayangi banyak orang. Saking banyaknya amplop kadang Nenek suka lupa,tercecer di mana saja. Beliau tak tahu kalau kami kadang iseng mengambil satu.
Tahun 2013,tahun di mana Nenek terkena apes. Suatu hari ketika dia memesan dibelikan gado-gado  oleh kakak. Tak dinyana sang penjual gado-gado menggantikan kangkung  sebagai sayuran dengan daun kelor.
Semua tahu daun kelor adalah pengusir kekuatan gaib. Esoknya Nenek ambruk. Dia tak bisa apa-apa. Fisiknya yang semula terlihat bugar seketika lemah.
Sebetulnya jika melihat riwayat sakitnya,bisa jadi saat penyakitnya kambuh beliau tak kuat dan meninggal sudah lama,namun yang terjadi selalu beliau akan bugar kembali. Rupanya ilmu yang dihembuskanlah penyebabnya.
Sakit kali itu benar-benar kritis. Meski sempat untuk beberapa menit dia seperti sehat namun detik berikutnya dia mengerang mengeluh dan mengaduh.
Dua minggu kemudian dia seperti lupa pada semua. Dia tak lagi bisa diajak bercakap-cakap. Matanya sering terpejam. Kami bergantian menungguinya karena anak-anaknya merasa kami lebih bertanggung jawab karena telah menyusahkannya semasa hidup.Â
Di titik itulah aku beserta kakakku sempat dilema. Sepertinya beliau harus mendapatkan pengobatan spiritual untuk membersihkan ilmu tersebut. Namun itu artinya di sakit kali ini dia takkan sembuh dan bisa jadi pergi menghadap Yang Maha Kuasa.Â