Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Pengajar Kimia

Seorang suka ngajarin kimia, demen nulis , plus hobi bikin konten

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Kejadian Tak Terduga Saat Berulang Tahun (Serial Status Galau Emak-emak Kacau)

26 Juni 2019   10:57 Diperbarui: 26 Juni 2019   14:53 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sayangnya di daerah pajajaran itu tak saya temukan. Ada juga sebuah mall kecil khusus penjualan handphone,sayapun akhirnya kepikiran buat membeli chargeran baru saja,barangkali dapat barang 50 ribu rupiah gitu.

Apa di kata setelah tanya-tanya,chargeran termurah 125 ribu rupiah. Masa iya saya harus mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk membeli chargeran cadangan. Yang namanya cadangan harusnya lebih murah.

Melihat saya yang kebingungan,penjaga aksesoriss handphone merasa iba sepertinya. Dia menawarkan kebaikan untuk mengecaskan handphone saya menggunakan chargeran yang 125 ribu. Chargeran itu dia buka kemudian dipasangkanlah pada hp saya.

Saya pun bisa memesan Ojol karenanya. Setelah menuggu terisi sekitar 20 % sayapun pamit,namun sayangnya si Mba penyelamat tak mau diberi uang sepeserpun atas jasa mengisi baterai. chargeran itu ia rapihkan kembali. Bagi saya dia terlihat seperti malaikat bersayap ketika dia bilang kasihan melihat saya tak bisa menghubungi kemana-mana. Terimakasih Mba, ucap saya berulang.

Sayapun menggunakan Ojol menuju Lembang. Baru kali ini tentunya karena beberapa tahun yang lalu belum ada ojol.

Ketika akan masuk ke gerbang situ nampaklah Opang menatap garang. Aduh driver ojol panik. Saya juga iku tak enak hati. Driver Ojol akhirnya bertanya pada para Opang boleh atau tidaknya saya diantarkan ke tujuan.

Mereka meminta saya turun dan berganti opang,sayapun dengan tegas menolak dengan galak dengan alasan rumah yang dituju sudah dekat. Melihat kegalakan saya, Opang menciut,tapi dia meminta Driver Ojol nanti kembali ke pangkalan entah untuk diapakan.

Khawatir dia mendapat kekerasan begitu sampai tujua,driver itu saya suruh melewati jalan yang berbeda dengan jalan tadi. Takut juga dia diapa-apakan oleh opang. Ini yang kurang saya suka dari opang. Dalam hati saya mendoakan driver Ojol selamat dan tak kurang suatu apapun. 

Saya membuka pintu gerbang kediaman Uwa. Di luar tampak Uwa Lelaki tengah duduk sendirian.

Meskipun matanya terbuka lebar,namun karena penyakit gula,beliau tak bisa lagi melihat. Sayapun mengucapkan salam dengan volume sedikit keras,karena selain tak dapat melihat,pendengarannyapun telah berkurang. Saya menyebutkan nama.

 Uwapun bertanya saya datang dengan siapa. Setelah saya menyebutkan datang sendirian,dia berdiri kenudian melangkah pelan menuju pintu rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun