Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Akhirnya Mbak Endang Berhenti Mengeluh

20 Februari 2019   21:48 Diperbarui: 21 Februari 2019   11:37 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemberitahuan cairnya uang  untuk sekolah dititipkan lewat sekolah ketiga anaknya masing-masing.  Agar tepat sasaran tentunya.Jangan sampai yang untuk keperluan sekolah di selewengkan oleh orang tuanya.

Setelah ada kabar pencairan, Mba Endang tinggal menanyakan ke Bank ditunjuk terdekat sudah atau belumnya uang masuk. Tiga buku tabungan sekaligus dibawa saat mengecek.

Uang yang masuk rekening . Dokumen Pribadi
Uang yang masuk rekening . Dokumen Pribadi
Jadi untuk keluarga yang kekurangan seperti Mba Endang, bantuan pemerintah lewat  Kementrian Sosial sangat berarti. Saya yakin banyak keluarga miskin yang tertolong oleh PKH.

"Teh, katanya pendamping PKH kalau untuk peserta PKH anak-anaknya nanti bisa gratis meneruskam sekolah sampai PTN !"Sambil memasukkan lagi Semua berkas Mba Endang memberikan tambahan informasi.

Mba Endang memasukkan kembali semua berkas. Dokumen pribadi
Mba Endang memasukkan kembali semua berkas. Dokumen pribadi
"Wah, bagus dong  Mba, semoga anak-anak Mba semuanya bisa terus kuliah ya.. "saya tulus mendoakan. Mba Endangpun mengaminkan.

"Mba, masih inget ga situ pernah ngeluh kenapa dari kecil mba susah terus dan selalu jadi pelayan? " tanya saya.

"Semoga kelak kehidupan Mba terangkat oleh Anak-anak ya... Dorong mereka terus bersekolah merekalah investasi Mbak masa depan! "sambung saya langsung untuk menyemangati sambil tersenyum .

Mba Endang ikut tersenyum.  Karena adzan magrib sudah berkumandang, saya pamit padanya.

Saya menyerahkan keputusan padanya untuk memilih pekerjaan yang terbaik. Meski sedih jika ternyata Mba Endang tak memilih terus membantu di rumah tapi saya senang pernah mengenal Mba Endang seorang pekerja keras . 

Saya dan Mba Endang. Dokumen pribadi
Saya dan Mba Endang. Dokumen pribadi
Meski harus mengorbankan diri bekerja membanting tulang demi menghidupi keluarganya.

Bantuan pemerintah dalam bentuk PKH dari Kementrian Sosial selain mampu menjaga perut anak-anaknya terisi oleh bantuan berasnya, namun juga telah memberinya harapan kelak hidupnya akan membaik setelah anak-anaknya sekolah tinggi dan sukses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun