Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Akhirnya Mbak Endang Berhenti Mengeluh

20 Februari 2019   21:48 Diperbarui: 21 Februari 2019   11:37 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Wah, di kontrakan ini dapat semua Mba? "tanya saya.

"Enggak teh, cuma saya! "jawabnya sambil tersenyum senang.

Dia menunjukkan kartu PKH yang diperolehnya tak lama setelah berkumpul di desa.  

Kartu PKH Mba Endang. Dokumen pribadi
Kartu PKH Mba Endang. Dokumen pribadi
Selain kartu keanggotaan PKH, diapun diberi kartu ATM untuk mengambil uang PKH yang cair 3 bulan sekali.
Jadi, setiap tiga bulan biasanya ada pemberitahuan dari ketua PKH jika uang akan cair.  Besarannya 500.000 rupiah untuk setiap kali pencairan.

Kartu untuk mengambil uang PKH. Dokumen pribadi
Kartu untuk mengambil uang PKH. Dokumen pribadi
Selain dapat uang setiap 3 bulan sekali,  ada pembagian beras sebulan sekali sebanyak 8 kg. Kualitas berasnya bagus tidak seperti beras raskin dimasa lalu .

Pembagiannya benar-benar gratis kalau dulu kan ada bayarnya juga katanya.
Paling tidak kata Mba Endang untuk beberapa hari, keluarga bisa makan karena beras gratis. Lauk-pauknya kan gampang ibaratnya asal ada nasi campur garam saja cukup lah. Buat kita beras 8 kg tak masalah buat keluarga Mba Endang sangat luar biasa.

Dulu jaman belum dapat beras kalau beras sudah tinggal sedikit namun uang paceklik, agar cukup berasnya dibuat bubur. Lalu lauk pauknya terigu saja digoreng asal enak ditambahkanlah pelezat rasa ayam, ih sedih banget ya.

Bisa makan enak itu katanya kalau ada tetangga yang tahlilan. Kan lumayan tuh sama yang punya rumah suka dikasih bingkisan Sebangsa kue, teh dan mie instan. Kadang dus nasi juga. Makanya kalau bisa saat tahlilan semua anggota keluarga dikerahkan untuk menghadirinya. Ini antara miris dan lucu sebenarnya.

Selain dapat suntikan beras perbulan dan uang pertiga bulan ada lagi dana yang dialirkan pemerintah untuk Ovi, Salwa, dan Farel tiga anaknya untuk sekolah.  Untuk yang masih sekolah dasar besaranya 450.000 sementara untuk yang SMP besarannya 750.000 dibagikan saat menjelang masuk sekolah.

Mba Endang menunjukkan rekening tempat uang PKH masuk. Dokumen pribadi
Mba Endang menunjukkan rekening tempat uang PKH masuk. Dokumen pribadi
"Seberapa besar bantuan pengaruh uang sekolah?"tanya saya penasaran.

"Ya besarlah teh, paling tidak tiap tahun ajaran baru saya tak usah pusing mikirin beli buku, beli sepatu dan seragam saya cuma tinggal cari uang buat kontrakan sama makan sehari-hari!" begitu katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun