Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terancamnya Regenerasi Petani

15 Oktober 2018   17:05 Diperbarui: 15 Oktober 2018   18:23 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa karena mereka tak mau anak-anaknya berkubang lumpur, bermandi keringat dan berbau sengatan matahari? 

Apa mereka sendiri merasa bahwa pekerjaan petani tak bisa digunakan untuk menyenangkan hati? Mungkinkah mereka merasa bahwa uang dari bertani tak seberapa? Mungkinkah modal saat menanam benih dengan modal pinjaman sana-sini tak pernah kembali lebih saat menuai panen? 

Kalau iya mungkin cara bertani mereka yang kurang tepat. Di jaman canggih begini pasti banyak ilmu pertanian dari sarjana baru yang bisa membantu. Dengan bantuan para sarjana pertanian sawah mereka menghasilkan uang milyaran. 

Nah semestinya para sarjana pertanian lari ke sawah jangan cuma ingin gaji mewah di tempat kerja yang "wah". Betul tuh berarti kata pak Jokowi! Ayo, turun langsung membantu petani!

Jika terus seperti itu ,maka regenerasi petani akan berhenti. Setelah mereka meninggalkan dunia ini, maka sawah mereka akan tinggal kenangan. Hayo siapa yang akan meneruskan kalau anaknya semua terperangkap di kota. 

Semoga ada angin baru yang mengguncang dunia pertanian sehingga petani di sawah akan menjadi salah satu cita-cita anak Indonesia. Sawah bukan hanya sekedar pemandangan. 

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun