Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gadis Penjual Daster Dari Lombok

11 September 2018   16:26 Diperbarui: 11 September 2018   16:42 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadis penjual daster dari lombok. Dokumen Risqia thufill

Tapi mbak, kalo belinya satuan maka mbak ga bisa pilih warna, jadi setersedianya saja, ga papa? Tanyanya menyusul. 

Oh gitu, ok deh.  1 kg dapet berapa daster ?
saya bertanya

Dapat 5

Percakapanpun sempat terhenti untuk beberapa hari. Saya coba memilih-milih diantara waktu senggang dari serangkaian tugas sebagai emak-emak.

Beberapa hari kemudian, setelah mantap dengan pilihan saya kirim foto daster yang dinginkan.

Tak lama diapun mengirimkan daftar harga dan ongkir.  Saya memilih 5 saja, agar pas 1 kg.

Entah bagaimana caranya dia yang tinggal dilombok berjualan daster dari Solo. Mungkin bosnya di Solo dia hanya cari pembeli saja.

Beberapa hari kemudian pesanan datang. Daster-dasternya bagus tak meleset dari gambar yang dia kirim.
Karena tak begitu memperhatikan foto profil nya saya memanggilnya mbak. Dan nama yang saya save.. Mbak Daster.

Saya sempat memposting foto selfie menggunakan dasternya sebagai testimoni. Namanya saya tautkan.  Diapun girang.  Cocok akan pembelian pertama, sayapun melakukan pembelian ke dua. Masih sama 5 pcs.

Sebagai pembeli saya sedikit kurang ajar. Penjual dah kirim barang tapi saya belum melakukan pentransferan. Atas dasar keriweuhan di rumah tentunya saya kesulitan melangkah ke atm yang jaraknya tak dekat.

Namun dia dengan tenangnya menyatakan tenang, dan percaya sama saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun