Nah., bagaimana hal-nya dengan QS. Al Maidah 51?
Jika menggunakan cara seperti di atas, maka kalimatnya akan menjadi seperti ini:
- Dibohongi pakai Al Maidah 51 => Al Maidah 51 salah satu fungsinya memang dipakai untuk membohongi.
Apakah QS. Al Maidah 51 salah satu fungsinya memang dipakai untuk membohongi? Apakah QS. Al Maidah 51 salah satu fungsinya digunakan untuk membohongi?
Tentu saja tidak!!
Al-Qur’an adalah kitab mulia  yang berisi 100% firman Allah Subhanahu Wa  Ta’ala, sehingga siapapun yang mengatakan bahwa firman Allah Ta’ala yang dimuat di dalam Al-Qur’an Al Kariim adalah sesuatu yang dapat dipakai untuk membohongi, maka itu adalah sebuah penistaan yang nyata.
Al Maidah 51, adalah salah satu ayat suci di dalam Al-Qur’an Al Kariim yang isinya adalah untuk memberi panduan kepada umat Islam (yang beriman) dalam hal memilih pemimpin. Panduan ini tidak ditujukan untuk seluruh umat manusia, namun hanya ditujukan untuk (internal) umat Islam (yang beriman) saja. Siapa yang membuat panduan itu? Tiada yang lain kecuali Allah Subhanahu Wa  Ta’ala!
Jika seperti itu, apakah dapat diartikan bahwa non Islam tidak diperbolehkan mencalonkan dirinya menjadi pemimpin? Tentu saja boleh, tidak ada masalah dan tidak ada kaitannya dengan QS. Al Maidah 51. Ayat suci ini untuk urusan memilih!
Jika ada yang mengatakan bahwa QS. Al Maidah 51 telah dipakai (orang) untuk membohongi, maka ia harus dapat menjelaskan membohongi dalam bentuk sepeti apa, dan siapa yang melakukannya. Jika pihak tersebut tidak bisa menjelaskannya, maka ia akan terjerumus ke arah fitnah. Fitnah terhadap QS. Al Maidah 51.
Di situlah delik penghinaan/penistaannya!!
Mens Rea