Mohon tunggu...
Meylani Sambuari
Meylani Sambuari Mohon Tunggu... Lainnya - Supervisor Sales Marketing

newbie. pencari jati diri yang kadang alay & baper. but, this is me

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku, Kamu, Kita (Masih, LDR)

9 Januari 2018   15:02 Diperbarui: 9 Januari 2018   15:11 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

July 22, 2017

".... rasa getir masih terasa setiap ku teringat tentang hubungan kita yang entah kenapa jadi seperti ini. kamu yang dulu mampu meyakinkan aku, kamu yang menghadirkan rasa tanpa harus bertemu seperti orang-orang pada umumnya berpacaran. Namun menghilang entah kemana. tak ada tempat buat aku mengadu, mencari atau bertanya tentang keberadaanmu. Kamu yang menghilang entah kemana & aku yang memilih mencoba menjalani bersama orang lain, walau hati ini tak pernah sedikitpun mampu melupakanmu. Salah kah aku..?"

Namun kini kamu datang dengan berkomen tentang status WA aku..? hei, jadi selama ini kamu tak pernah memblokir WA aku & terus membacanya tapi tak pernah kamu ucapkan satu kata walau hanya sekedar say hai..? membawa kembali ingatanku tentang kamu, meyakinkanku kembali untuk tetap bersamamu dalam kisah "LDR" ini. Kembali memupuk harapan yang dulu pernah kita ucapkan. kamu bilang "Mau kah kamu menjadi marsha ku lagi , untuk beruang madu mu ini"?. ach kenapa selalu ada keyakinan bahwa kamu memang untukku, ada sesuatu dalam hati yang membuatku percaya kamu. Dan akhirnya aku tetap bersamamu, mengembalikan apa yang dulu pernah hilang, memupuk kembali yang hampir layu berserakan.

......................................................................................................................................................................................................................................................................................

Cuekmu, galakmu, konyolmu semua ku suka. kenapa bisa? padahal sampai saat ini pun kita belum juga dipertemukan oleh waktu, yang seakan2 masih mau menguji kesabaran hati kita, untuk membangun chemistry walau tanpa bertemu, bersama. hanya dengan chat wa kita, video call yang sering kita lakukan. saling melengkapi, mengisi kesunyian hati kita, membangun cinta kita yang semakin dalam. Semakin membuatku merasa tak mampu jika tanpamu, hei bisakah itu..? ach Tuhan memang penuh rahasia.

November, 2017

Awal november menjadi hall yang penuh permasalahan, kamu yang cuek, aku yang alay yang kamu bilang seperti anak SMA, yang selalu menginginkan balasan chat wa yang di kirim. mungkin benar aku seperti itu :( .... marah mu membuatku semakin terpuruk, please angkat telp ku, balas wa ku. 

hai honey bear nya aku, maafkan aku, maafkan marsha mu, maafkan kekanak2an ku. Cuma kamu yang bisa meredam semua, cuma kamu yang mampu merubahku, ku sadari itu. air mata ku tak mampu terbendung saat ku hubungi mama mu, bibir ku bergetar saat ku ucap betapa aku menyayangimu & betapa hebat mama kamu honey bear, dengan kasihnya dia mampu menyabarkan aku. Rela kubuat repot dengan rencana kedatanganku di hari ulang tahun mu nanti, & untuk pertama kalinya aku bertemu kamu & keluargamu.

November 20,2017

Tj.Uban, bintan, kepulaun riau...

Akhirnya ku jejakkan kaki ku di kotamu, untuk kedua kalinya. Aach andai aku mengenalmu lebih dulu sebelum aldo, pasti akan sangat menyenangkan.

Mamamu menyambut ku, dia datang bersama adik semata wayangmu. adik yang selama ini menjadi teman saat aku sepi tanpa ada suaramu, dia yang selalu menghiburku, tertawa bercanda bersama. Mama mu bilang semua sudah hampir siap, pesta kejutan untukmu & yang pasti kejutan kedatanganku tanpa kamu ketahui.

Malam pun tiba, acara berjalan dengan lancar, pesta kejutan hari lahirmu. Acara yang gak pernah kamu suka, karena sifat mu yang tak menyukai hal2 seperti itu. Wajah terkejutmu akan kehadiranku di antara keluarga besar mu & para tamu, jatungku terus berdegup kencang tak karuan. Senyum tipis mu yang tersimpul di ujung bibir menutupi apa yang bergejolak di hati. Tuhan, tenangkan aku. 

Tak sedikitpun aku berhenti mengucap syukur dalam hati karena kini aku disamping mu, benar2 sedekat ini, setahun lebih aku berharap ini semua nyata & akhirnya ada di depan mata, tak tahu apa yang harus aku katakan. Senyummu tak lepas dari bibirmu & sesekali tersipu malu saat keluarga & para tamu menggoda mu. Tetap dengan gaya cuek mu, kau pun menggoda ku "kapan kamu datang?, suruh siapa kamu datang?, memangnya aku mau kamu datang?". hahaha... dan kita pun tertawa bersama. Bukan rasa canggung yang terasa walau ini pertemuan pertama kita, tapi justru rasa rindu , rindu yang sudah terpendam selama setahun ini. Bahasa tubuh yang ku tangkap, bahwa kita sama2 memendam rindu yang dalam.

Kamu mengajakku berkeliling kota mu, meninggalkan mereka yang sedang menikmati hidangan yang sudah disediakan mama mu. Aach betapa indah malam ini, ku peluk hangat tubuhmu, kau genggam erat jemari ku sembari berkata "Terima kasih sudah datang marsha, aku sayang kamu". Aku cuma bisa tersenyum bahagia, kata2 yang jarang kamu ucapkan karena kamu bilang apalah arti kata2 jika tak dibuktikan dengan sikap & tindakan. 

Kamu benar honey bear, sikap & tindakan kamu selama ini melebihi dari sebuah kata2. Ku rebahkan kepala ku di bahumu, bahu kekar ternyaman yang pernah ku rasakan.  Tuhan, terima kasih atas pertemuan ini. Karena ijin-MU kami akhirnya bertemu, menghapus semua keraguan yang selama ini mengganggu, dan janji ku, aku akan selalu menunggumu di pertemuan kita selanjutnya. Penuh cinta & kerinduan. :)

LDR (Long Distance Relationship)....

Sesuatu yang dulu sangat aku benci, sesuatu yang ku anggap sia2, tentang kepercayaan, tentang kesetiaan untuk hal yang tak nyata di depan mata. Apalagi setelah kejadian aku dengan aldo. Namun segalanya berubah saat aku mengenalmu, LDR kembali membuat ku kembali belajar untuk mengerti, sabar, percaya, yakin & setia, akan hal yang tak ada di hadapan kita. Kamu merubah pandanganku akan semua itu. Hanya satu harapan ku, semoga semua indah pada waktunya. 

From Jakarta With Love 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun