Mamamu menyambut ku bersama adik semata wayangmu. adikmu yang selama ini menjadi teman saat aku sepi tanpa ada suaramu walau hanya lewat telephone, dia yang selalu menghiburku, tertawa bercanda bersama. Mama mu bilang semua sudah hampir siap, pesta kejutan untukmu di hari ulang tahunmu, kedatanganku .
Malam pun tiba, acara berjalan dengan lancar, pesta kejutan hari lahirmu. Acara yang gak pernah kamu suka, karena sifat mu yang tak menyukai hal2 seperti itu. Wajah terkejutmu akan kehadiranku di antara keluarga besar mu & para tamu, jatungku terus berdegup kencang tak karuan. Senyum tipis mu yang tersimpul di ujung bibir menutupi apa yang bergejolak di hati. Tuhan, tenangkan aku.Â
Tak sedikitpun aku berhenti mengucap syukur  karena kini aku bersama mu, benar2 sedekat ini, setahun lebih aku berharap ini semua nyata dan akhirnya , nyata....
Senyum tak lepas dari bibirmu & sesekali tersipu malu saat keluarga & para tamu menggoda mu. Tetap dengan gaya cuek mu, kau pun menggoda ku "kapan kamu datang?, suruh siapa kamu datang?, memangnya aku mau kamu datang?" hahaha... dan kita pun tertawa bersama.Â
Bukan rasa canggung yang terasa walau ini pertemuan pertama kita, tapi justru rasa rindu , rindu yang sudah terpendam selama setahun ini. Bahasa tubuh yang ku tangkap, bahwa kita sama2 memendam rindu yang dalam.
Kamu mengajakku berkeliling kota mu, meninggalkan mereka yang sedang menikmati hidangan yang sudah disediakan mama mu. Aach betapa indah malam ini, ku peluk hangat tubuhmu, kau genggam erat jemari ku sembari berkata "Terima kasih sudah datang marsha, aku sayang kamu". Aku cuma bisa tersenyum bahagia, kata2 yang jarang kamu ucapkan karena kamu bilang apalah arti kata2 jika tak dibuktikan dengan sikap & tindakan.Â
Kamu benar honey bear, sikap & tindakan kamu selama ini melebihi dari sebuah kata2. Ku rebahkan kepala ku di bahumu, bahu kekar ternyaman yang pernah ku rasakan. Â Tuhan, terima kasih atas pertemuan ini. Karena ijin-MU kami akhirnya bertemu, menghapus semua keraguan yang selama ini mengganggu, dan janji ku, aku akan selalu menunggumu di pertemuan kita selanjutnya. Penuh cinta & kerinduan. :)
LDR (Long Distance Relationship)....
Sesuatu yang dulu sangat aku benci, sesuatu yang ku anggap sia2, tentang kepercayaan, tentang kesetiaan untuk hal yang tak nyata di depan mata. Apalagi setelah kejadian aku dengan aldo. Namun segalanya berubah saat aku mengenalmu, LDR kembali membuat ku kembali belajar untuk mengerti, sabar, percaya, yakin & setia, akan hal yang tak ada di hadapan kita. Kamu merubah pandanganku akan semua itu. Hanya satu harapan ku, semoga segalanya indah pada waktunya. Klise....
From Jakarta With LoveÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H