Berbagai fasilitas dan hiburan di kota-kota besar menyebabkan banyak anak muda tergiur dengan gaya hidup konsumtif, tren yang sedang terjadi menjadi alasan gaya hidup boros bagi anak-anak muda. Tren dan gengsi menjadi faktor utama dari kehidupan konsumtif, ada nilai gengsi tersendiri apabila remaja mengikuti tren yang sedang terjadi di masyarakat. (William Abraham, 2022)
Gaya hidup boros memberikan dampak negatif yang dapat berpengaruh di kehidupan yang akan datang seperti krisis finansial adalah keadaan dimana tidak dapat membiayai kebutuhan sehari-hari. Tidak dapat memperhatikan arus keluar dan masuk dana, maka dapat mengakibatkan keborosan finansial. Serta selalu merasa kekurangan, dimana seseorang memiliki keinginan yang tidak terpuaskan akan selalu menjadi penyebab pemborosan.
Gaya hidup atau budaya konsumtif yang marak di kalangan remaja saat ini tidak lepas dari perkembangan budaya kapitalisme yang memposisikan konsumsi sebagai titik sentral kehidupan dalan tatanan sosial masyarakat. Awalnya, ini hanya memenuhi kebutuhan yang sepertinya perlu, namun seiring berjalannya waktu, sifat mengkonsumsi semakin menjadi dan individu menjadi cenderung membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI