Permasalahan kita saat ini bukanlah dipelatih saja, masalah terbesarnya adalah ada pada pemain kita. Pelatih itu sebenarnya tinggal menyusun strategi bukan membina apalagi melatih. Meskipun gelar mereka pelatih bukan berarti mendidik dari nol lagi tugas pelatih itu menseleksi pemain yang sesuai dengan strateginya.
Jika ingin menempah pemain dari nol tentunya memakan waktu yang sangat lama pula, padahal rekam jejak durasi kepelatihan timnas kita paling lama dua tahun selebihnya dibawah satu tahun.Â
Perlu digarisbawahi, menjadi pelatih timnas itu 5 kali sulitnya dibandingkan melatih sebuah klub. Kenapa demikian, melatih klub kita bisa evaluasi pemain setiap pertandingan dan bisa membaca strategi lawan di hari yang sama pula. Disamping itu, pelatih klub jauh lebih banyak memiliki waktu membina timnya.
Sedangkan untuk melatih timnas tidak sama dengan melatih seperti klub yang memiliki banyak waktu kepada tim asuhanya, pelatih timnas hanya bisa mengumpulkan pemainya saat kompetisi maupun FIFA Match Day saja. Untuk menyatukan ritme permainan saja cukup sulit dan butuh beberap pertandingan khusu agar sesama pemain bisa saling memahami satu sama lainya.
Saat ini ritme permainan timnas kita sudah bertaraf eropa malahan saat di tangani pelatih Shin Tae yong, dan ini juga diakui para pemain dan media luar juga. Lantas kenapa kita masih harus memaksa STy harus dinganti dengan pelatih yang baru, secara otomatis cara bermain kita pun pastinya akan berubah pula dan yang lebih parahnya pola permainan kita kembali ke setelan pabrik lagi.
Ketua PSSI Erick Tohir harus bijak dalam mengambil keputusan, era sepak bola kita saat ini sudah sangat-sangat baik dibandingkan dengan pola permainan kita sebelumnya.Â
Untuk menjadi terbaik dari yang terbaik itu tidak bisa dalam waktu instan, harus memenuhi hukum alam juga yaitu harus memiliki kualitas bibit, bebet dan bobot. Mempertahankan pelatih STy adalah kunci kesuksesan sepak bola kita dimasa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H