Kalau menurut pandangan saya sih sepertinya belum saatnya, yang semestinya kita lakukan adalah penerapan protokol kesehatan (prokes) kembali.Â
Jadi, seluruh sekolah harus benar-benar mengedukasi para siswa tentang bahaya penyebaran varian omicron. Sekolah harus mewajibkan kembali siswanya untuk menggunakan masker dan cuci tangan sebelum masuk sekolah.
Meskipun dinilai belum saatnya, namun tidak ada salahnya juga sekolah menerapkan aturan ini karena tujuannya kan mencegah dan mengantisipasi.
Karena varian omicron ini merupakan mutasi dari Covid-19, jadi dimana saja bisa terjadi mutasi tidak harus ditularkan saja.
Pihak perkantoran atau perusahaan-perusahaan juga harus melakukan hal yang sama, yaitu menerapkan Prokes pada setiap karyawannya agar bisa mencegah daripada menanggulangi.
Dengan menerapkan Prokes dan pembatasan sosial kita mungkin bisa meminimalisir terjadinya penyebaran virus omicron meskipun saat ini kita belum ada mencatat temuan omicron.
Disini yang berperan penting dalam pencegahan omicron adalah masyarakat itu sendiri, bagaimana ingin mencegah jika masyarakatnya pakai masker saja malas dan selalu melanggar Prokes.
Dan saat ini beberapa negara sudah mulai menutup akses pendatang dari beberapa negara yang ada tercatat temuan varian omicron.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dikabarkan telah mengadakan pertemuan darurat untuk membahas masalah terkait varian B.1.1.529 atau omicron yang saat mulai menyebar cukup pesat ke beberapa negara.
Para ilmuwan juga mengatakan bahwa varian omicron adalah varian yang paling menakutkan dari varian lainnya, dan omicron diprediksi akan mulai memporak-porandakan dunia kembali jika tidak ditangani dengan serius oleh setiap negara terutama masyarakatnya, dikutip dari laman who.int (3/11).Â
Lebih banyak mutasi tidak berarti lebih berbahaya juga, tetapi seiring waktu kemungkinan ada varian yang lebih mematikan jika tidak ditangani lebih cepat.