Mohon tunggu...
Lamhot Situmorang
Lamhot Situmorang Mohon Tunggu... Petani - Freelancer

Seorang petani yang menyukai menulis disaat waktu senggang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Penderita HIV/AIDS Dianggap Ancaman di Masyarakat dan Berikut Ciri-ciri Alaminya Bila Terinfeksi

1 Desember 2021   15:50 Diperbarui: 1 Desember 2021   16:47 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi orang terjangkit HIV | (aset: alodokter.com)

Mendengar penyakit HIV AIDS tentunya membuat kita ngeri, dan berharap penyakit ini tidak pernah hinggap ke tubuh kita. Seperti yang kita ketahui penyebaran virus ini dapat menular dari cairan tubuh tertentu saja.

Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), penularan virus HIV bisa terjadi hanya lewat pertukaran atau terkontaminasi cairan tubuh tertentu, yang diantaranya darah, sperma, cairan anus, cairan Miss-V, dan ASI, dikutip dari laman cdc.gov (1/12).

Namun, masih banyak orang awam yang menganggap jika penularan HIV AIDS bisa terjadi lewat air ludah, keringat dan kontak kulit. Meskipun demikian, tujuannya sebenarnya agar melindungi agar tidak terjadi penularan saja sih meskipun nyatanya HIV AIDS hanya menular lewat cairan tertentu yang sudah sampaikan diatas.

Saat ada seorang warga yang terkabar terjangkit virus HIV, maka secara tidak langsung ia akan menjadi bulan-bulanan gunjingan oleh warga atau tetangganya. Pasalnya, ia akan diasingkan dan orang pun enggan berkomunikasi apalagi berdekatan dengan si penderita.

Tidak hanya disitu saja, si penderita HIV AIDS juga dianggap sebagai ancaman di lingkungan masyarakatnya, karena ia dianggap dapat menularkan virus HIV kepada siapa saja.

Stigma negatif juga akan berdatangan kepada keluarganya, dan tak jarang jika ada anggota keluarga yang terjangkit HIV maka imbasnya adalah keluarganya. Alasannya, karena warga sudah bisa menduga jika mereka juga sudah terinfeksi HIV.

Dan hal inilah yang membuat si penderita frustasi dan memilih untuk hidup menyendiri dan tak jarang ada pula yang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Lantas bagaimana jika ada yang terjangkit virus HIV dilingkungan masyarakat? Sebenarnya untuk menjawab ini sangatlah sulit karena karena untuk membuka pola pikir warga yang ketakutan tertular itu sangatlah sulit.

Jadi, meskipun diterangkan secara medis pun ia tidak akan mau percaya. Dan kita pun tidak bisa memaksakan dirinya untuk bisa percaya dengan apa yang kita sampaikan.

Karena sejauh yang mereka tau, HIV AIDS salah satu penyakit menular yang mematikan dan sejauh ini belum ada belum ada obat atau vaksin untuk menyembuhkan HIV AIDS. Dan mungkin faktor inilah orang enggan berdekatan dengan orang yang terinfeksi HIV.

Sebenarnya pemerintah harus melakukan kampanye mengenai penyakit HIV dan pencegahannya setiap tahun kesetiap desa-desa. Tujuannya adalah untuk membuka pola pikir masyarakat agar tidak selalu memberikan stigma negatif kepada sipenderitanya.

Karena selama ini, masyarakat hanya kebanyakan mendengar bahayanya saja dari mulut ke mulut dan dari media yang hanya memberitahu resikonya tanpa menjelaskan sistem penularannya yang semestinya.

Inilah yang selalu membayang-bayangi masyarakat tentang bahaya jika berdekatan dengan si penderita HIV AIDS. Edukasi dari sekolah dan banner atau poster saja tidak cukup, kebanyakan masyarakat mengabaikan hal tersebut.

Karena mendengar secara langsung dari ahlinya bisa dikatakan dokter, kemungkinan masyarakat akan menerima kebenaran informasi tersebut terkait cara penularan HIV.

Pemerintah juga semestinya mengedukasi masyarakat cara memperlakukan si penderita HIV, agar masyarakat tidak mencap sipenderita sebagai ancaman di lingkungan masyarakat.

HIV merupakan salah satu penyakit yang memiliki peran untuk mempengaruhi sistem imun tubuh, yang berimbas sipenderita akan lebih mudah terkena infeksi oportunistik akibat imunosupresi.

Adapun ciri khusus orang terjangkit HIV pada umumnya akan menimbulkan gejala berupa, ruam pada kulit, demam, nyeri otot, nyeri sendi sakit tenggorokan dan limfadenopati, dan gejala ini muncul 2 sampai 4 minggu setelah terjangkit virus immunodeficiency, dikutip dari laman alodokter.com (1/12).

Setelah 4 sampai 12 minggu kemudian virus HIV akan mulai menyerang tubuh dan saat inilah antibodi sipenderita mulai melemah, untuk mengetahuinya lebih lanjut harus dilakukan tes HIV.

Jikapun tidak melakukan tes HIV, kita bisa melihat ciri khusus dari si penderita yang diantaranya, ruam pada disekujur tubuh terutama bagian wajah yang berdiameter 5-01 mm dan ruam ini biasa tidak gatal.

Jika mengenali ciri-ciri khusus ini sebaiknya segera periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan informasi yang lebih tepat, dengan begitu Anda dapat mendapatkan perawatan medis lebih awal sebelum virus HIV berevolusi menjadi AIDS.

Jika sudah menjadi AIDS, maka akan cukup sulit untuk mengendalikan virus tersebut di dalam tubuh. Dan dampak buruknya dapat menyebabkan kematian bagi si penderita.

Mulai dari sekarang mari kita saling menjaga dan mencegah terjadinya penularan HIV, dan hilangkan stigma negatif yang selama ini menghantui pikiran kita jika si penderita HIV adalah ancaman di lingkungan masyarakat.

Mari kita saling motivasi dan jangan putuskan hubungan sosial dengan si penderita, yang bertujuan si penderita bisa lebih termotivasi dan merasa diperhatikan secara tidak langsung kita sudah memberikan dukungan kepadanya jika ia bisa melaluinya.

Tapi, dengan catatan harus menghindari kontak yang menyebabkan pertukaran cairan seperti yang sudah sampaikan diatas.

Percayalah, dengan merangkul mereka yang terinfeksi HIV AIDS maka mereka akan memiliki semangat untuk hidup dan percaya mereka bisa sembuh dengan beberapa terapi alami maupun media.

Seperti yang terjadi di suatu daerah, dimana ada salah satu yang terinfeksi HIV tahap awal. Awalnya masyarakat memberikan stigma negatif jika ia sering melakukan hubungan badan dengan pasangannya yang berbeda-beda atau sebagai pengguna narkoba.

Dan kala itu ia dicap sampah masyarakat, meskipun ia berdalih untuk membela dirinya banyak orang yang tidak percaya dan yang ada ia malah jadi bahan gunjingan setiap hari.

Dan parahnya, orang-orang tidak ada yang mau menjenguk bahkan mengundang mereka di acara apapun. Bahkan untuk belanja kewarung saja mereka di usir dan mau tak mau mereka hanya belanja kedaerah lain.

Meskipun hingga saat ini tidak ada yang tau awal mulanya ia bisa terjangkit virus HIV. Akibat pengaruh buruk lingkungan membuat mereka memutuskan pindah jauh dari lingkungan kami dan tidak ada yang tau.

Inilah salah satu pengaruh buruk jika kita tidak bisa saling merangkul, dan inilah pengaruh buruknya jik kita malas untuk mencari tau fakta sebenarnya tentang penularan HIV ini.

HIV mungkin bisa dicegah perkembangannya, hanya tinggal menunggu waktu saja untuk masa penyembuhannya. 

Bertepatan hari ini tanggal 1 Desember 2021 yang dimana hari yang memperingati hari AIDS sedunia. Semoga dengan adanya peringatan hati AIDS setiap tahunnya dapat membuka kesadaran masyarakat tentang bahaya dan pencegahan HIV AIDS dan bagi penderita semakin termotivasi untuk bisa sembuh.

Tindakan utamanya adalah pencegahan, jadi sebaiknya hindari yang namanya perilaku hubungan intim dengan berganti-ganti pasangan dan hindari penggunaan suntik bekas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun