Mendengar penyakit HIV AIDS tentunya membuat kita ngeri, dan berharap penyakit ini tidak pernah hinggap ke tubuh kita. Seperti yang kita ketahui penyebaran virus ini dapat menular dari cairan tubuh tertentu saja.
Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), penularan virus HIV bisa terjadi hanya lewat pertukaran atau terkontaminasi cairan tubuh tertentu, yang diantaranya darah, sperma, cairan anus, cairan Miss-V, dan ASI, dikutip dari laman cdc.gov (1/12).
Namun, masih banyak orang awam yang menganggap jika penularan HIV AIDS bisa terjadi lewat air ludah, keringat dan kontak kulit. Meskipun demikian, tujuannya sebenarnya agar melindungi agar tidak terjadi penularan saja sih meskipun nyatanya HIV AIDS hanya menular lewat cairan tertentu yang sudah sampaikan diatas.
Saat ada seorang warga yang terkabar terjangkit virus HIV, maka secara tidak langsung ia akan menjadi bulan-bulanan gunjingan oleh warga atau tetangganya. Pasalnya, ia akan diasingkan dan orang pun enggan berkomunikasi apalagi berdekatan dengan si penderita.
Tidak hanya disitu saja, si penderita HIV AIDS juga dianggap sebagai ancaman di lingkungan masyarakatnya, karena ia dianggap dapat menularkan virus HIV kepada siapa saja.
Stigma negatif juga akan berdatangan kepada keluarganya, dan tak jarang jika ada anggota keluarga yang terjangkit HIV maka imbasnya adalah keluarganya. Alasannya, karena warga sudah bisa menduga jika mereka juga sudah terinfeksi HIV.
Dan hal inilah yang membuat si penderita frustasi dan memilih untuk hidup menyendiri dan tak jarang ada pula yang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
Lantas bagaimana jika ada yang terjangkit virus HIV dilingkungan masyarakat? Sebenarnya untuk menjawab ini sangatlah sulit karena karena untuk membuka pola pikir warga yang ketakutan tertular itu sangatlah sulit.
Jadi, meskipun diterangkan secara medis pun ia tidak akan mau percaya. Dan kita pun tidak bisa memaksakan dirinya untuk bisa percaya dengan apa yang kita sampaikan.
Karena sejauh yang mereka tau, HIV AIDS salah satu penyakit menular yang mematikan dan sejauh ini belum ada belum ada obat atau vaksin untuk menyembuhkan HIV AIDS. Dan mungkin faktor inilah orang enggan berdekatan dengan orang yang terinfeksi HIV.
Sebenarnya pemerintah harus melakukan kampanye mengenai penyakit HIV dan pencegahannya setiap tahun kesetiap desa-desa. Tujuannya adalah untuk membuka pola pikir masyarakat agar tidak selalu memberikan stigma negatif kepada sipenderitanya.