Mohon tunggu...
LM Yakdatamare Yakub
LM Yakdatamare Yakub Mohon Tunggu... Dokter - Studure in sempiternum

Hiduplah dengan strategimu sendiri dan jadilah mahluk yang bermanfaat !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bakti Dokter Indonesia dalam Kilas Sejarah dan Perjuangan Dokter Soetomo

19 Agustus 2023   16:22 Diperbarui: 22 Mei 2024   17:14 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama berpindah-pindah tugas, dr.Soetomo dengan jelas melihat penderitaan rakyat saat itu. Ketika ada pasien, beliau tidak menetapkan tarif pembayaran tetapi mempersilahkan siapa saja yang berobat mengisi kotak yang sudah tersedia. 

Rakyat kecil yang tidak mampu, dibebaskan dari pembayaran bahkan seringkali diberi uang untuk ongkos pulang. 

Panggilan di saat tengah malampun beliau jalani tanpa kesal. Semua dilaksanakan secara tulus tanpa membeda-bedakan bangsa, golongan dan status sosial ekonomi demi kemanusiaan.

Dokter Sutomo atas prestasinya pula mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan melalui jalur beasiswa untuk mendalami penyakit kulit dan kelamin di Belanda. Dan di Belanda ia terpilih menjadi ketua Indische Vereeniging (1921-1922). 

Kemudian setelah lulus menjadi dokter spesialis kulit dan kelamin, beliau Kembali ke Surabaya dan bekerja di Rumah Sakit Central Buggerlijk Ziekenhuis di Karangmenjangan.

Pada saat yang sama pula diangkat sebagai "Leraar" (dosen) Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS) oleh pemerintah Hindia Belanda dan merupakan pribumi pertama yang memberikan kuliah di bidang dermato-venereologi di Surabaya. 

Bahkan kita mengenal murid-murid beliau yang menjadi tokoh nasional diantaranya, dr.Ibnu Sutowo (Dirut Pertamina), dr.G.A.Siwabessy (Menteri Kesehatan 1968-1978).

Agent Of Development

Pada tanggal 11 Juli 1924 dr. Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club (ISC), Kemudian tahun 1927, ISC menggabungkan diri dalam Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) dan dalam kongres pertamanya di tahun 1930, dr.Soetomo terpilih sebagai ketua. 

Kemudian, pada 1930, ISC berkembang menjadi partai yang dinamakan Partai Bangsa Indonesia (PBI) dengan dr.Soetomo sebagai ketuanya dan pada tahun 1934 dibentuk komisi budi utomo-PBI.

Itu kemudian disepakati terjadi fusi antara PBI dengan Budi Utomo hingga terbentuklah Partai Indonesia Raya (PARINDRA) dengan dr.Soetomo sebagai Ketua Pertamanya, dimana organisasi ini ditujukan untuk mengupayakan kemerdekaan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun