Mohon tunggu...
Lunna See
Lunna See Mohon Tunggu... -

"Pergilah ke mana hati membawamu" // Facebook : Lunna See

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Lunna

26 November 2015   11:19 Diperbarui: 26 November 2015   12:05 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Pernah" Jawabku singkat

"Apa rasanya?"

"Dunia seakan hancur. Langit seakan runtuh. Hidup rasanya tak berarti. Dan ingin mati. Tapi nyatanya aku masih hidup hingga sekarang. Dan dunia tetap utuh. Langit tetap kokoh di atas sana. Hidup masih terus berjalan"

"Aku juga ingin mati..." Katanya lirih. Yang bikin aku terbengong-bengong.

"Lho.. Kamu sudah mati..."

"Iya. Aku lupa... Maaf"

"Lunna..."

"Apa..."

"Ayo kita keluar. Hibur aku. Kita ke tempat keramaian. Aku ingin melupakan kegalauan..."

Aku tersenyum. Gegas aku raih jaket di senderan kursi dan menuju keluar.

"Lunnaaa.. Mau ke mana?"
Suara Rea dari dalam kamar.
"Menghibur hantuuuuuu"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun