“Amara mau tau aja atau mau tau banget ?”goda Kevin.
“Mau tau banget kak , udah deh jawab aja“ucap Amara dengan penuh antusias.
“Perempuan cantik kak itu yang ada dipelukan kak saat ini , seketika itu Kevin langsung memeluk sang adik”. Tak disangka kini airmata Amara membasahi pundak Kevin. Amara merasakan kasihsayang yang begitu besar dari kakaknya itu.
“Kakak makasi ya , kak Kevin udak baik banget sama Amara ”. Ia bahkan tak mau melepaskan pelukan itu.
“Udah jangan nangis , malu tuh diliat orang , masak adik kak cengeng ”gumam Kevin sembari berusaha menghapus airmata Amara.
“Sekarang kita ke Taman ya ,Amara belum makan kan ?kita cerita sambil makan disana “bujuk Kevin.
“Oke , tapi kak Kevin yang bayar ya”rayu Amara.
“Tenang aja , apa sih yang nggak buat Amara”jawab Kevin.
Sesampainya di Taman , mereka langsung memesan makanan. Kevin pun langsung bertanya tentang kejadian kemarin. Amara menceritakan bahwa ia putus dengan Rio pacarnya karena Rio memilih untuk fokus terhadap pelajaran.Alasan itu tidak diterima Amara , sebab menurutnya alasan tersebut tidak masuk akal . Selama mereka pacaran, prestasi mereka justru meningkat. Amara juga mengaku sulit melupakan Rio , sebab setiap hari mereka bertemu ,mengingat Rio adalah teman sekelasnya .
Kevin berusaha memberikan pebgertian kepada adiknya , Kein tak tega melihat Amara . Ia berusaha mengalihkan perhatian Amara dengan mengalihkan pembicaraan .Tak terasa senja tiba , Kevin mendapat telfon dari ayahnya dan Kevin segera mengajak Amara pulang. Semenjak kejadian tersebut hubungan mereka semakin akrab , bahkan hampir setiap hari Kevin mengantar jemput Amara. Sampai pada suatu hari Amara demam , ia meminta Kevin menghantarkan suratnya.
“ Kak Kevin , tolong titipin surat Amara ke kelas ya “pinta Amara.