Mohon tunggu...
lalu salappudin
lalu salappudin Mohon Tunggu... Guru - lahir di Mataram

descargar musica gratis online descargar musica gratis de youtube Menyukai musik slow

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penulung Terakhir

26 Februari 2015   04:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:30 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Amara mau tau aja atau mau tau banget ?”goda Kevin.

“Mau tau banget kak , udah deh jawab aja“ucap Amara dengan penuh antusias.

“Perempuan cantik kak itu yang ada dipelukan kak saat ini , seketika itu Kevin langsung memeluk sang adik”.  Tak disangka kini airmata Amara membasahi pundak Kevin. Amara merasakan kasihsayang yang begitu besar dari kakaknya itu.

“Kakak makasi ya , kak Kevin udak baik banget sama Amara ”. Ia bahkan tak mau melepaskan pelukan itu.

“Udah jangan nangis , malu tuh diliat orang , masak adik kak cengeng ”gumam Kevin sembari berusaha menghapus airmata Amara.

“Sekarang kita ke Taman ya ,Amara belum makan kan ?kita cerita sambil makan disana “bujuk Kevin.

“Oke , tapi kak Kevin yang bayar ya”rayu Amara.

“Tenang aja , apa sih yang nggak buat Amara”jawab Kevin.

Sesampainya di Taman , mereka langsung memesan makanan. Kevin pun langsung bertanya tentang kejadian kemarin. Amara menceritakan bahwa ia putus dengan Rio pacarnya karena Rio memilih untuk fokus terhadap pelajaran.Alasan itu tidak diterima Amara , sebab menurutnya alasan tersebut tidak masuk akal . Selama mereka pacaran, prestasi mereka justru meningkat. Amara juga mengaku sulit melupakan Rio , sebab setiap hari mereka bertemu ,mengingat Rio adalah teman sekelasnya .

Kevin berusaha memberikan pebgertian kepada adiknya , Kein tak tega melihat Amara . Ia berusaha mengalihkan perhatian Amara dengan mengalihkan pembicaraan .Tak terasa senja tiba , Kevin mendapat telfon dari ayahnya dan Kevin segera mengajak Amara pulang. Semenjak kejadian tersebut hubungan  mereka semakin akrab , bahkan hampir setiap hari Kevin mengantar jemput Amara. Sampai pada suatu hari Amara demam , ia meminta Kevin menghantarkan suratnya.

“ Kak Kevin , tolong titipin surat Amara ke kelas ya “pinta Amara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun