“Benar deh, Va. Aku bai-baik saja. Tak kurang suatu apa pun,” imbuhnhya.
Tak lama kemudian Ibu guru masuk ke kelas kami. Kami pun belajar di kelas sebagaimana biasanya.
Jam istirah berbunyi.
Aku dan teman-teman yang lain bergegas ke kantin sekolah.
“Ke kantin, Fit?” tawar Bina kepada Fitri.
“Tidak. Aku di kelas saja. Masih kenyang. Kalian saja.”tolak Fitri.
“Fit. Sudah deh. Tak usah begitu. Lihat mukamu pucat begitu. Ke kantin, yuk, ” ajak Erva.
“Kalau tongpes. Biar Erva yang bayar, ” kucandai Fitri dan Erva.
Fitri tetap menolak.
“Sudah deh kalau tak mau. Yuk. Cacing-cacing di perutku sudah demo nih,” kata Erva sambil mengelus perutnya.
“Fitri cerita tidak sama kamu, Va?” tanya Rose pada Erva saat di perjalanan menuju kantin sekolah.