Setelah dicetak, uang disimpan di gudang bank sentral. Dari sini, uang didistribusikan ke kantor-kantor cabang bank sentral yang tersebar di berbagai wilayah. Distribusi ini dilakukan dengan pengamanan ketat untuk memastikan uang sampai dengan aman.
3. Penyaluran ke Bank Umum
Kantor cabang bank sentral kemudian menyalurkan uang ke bank-bank umum. Bank umum mengambil uang dari bank sentral sesuai dengan kebutuhan mereka untuk memenuhi permintaan masyarakat. Proses ini memastikan bahwa uang tersedia di seluruh wilayah negara.
4. Sirkulasi Melalui Transaksi Masyarakat
Setelah uang berada di bank umum, uang tersebut disalurkan ke masyarakat melalui berbagai transaksi perbankan, seperti penarikan tunai di ATM, transaksi di teller bank, dan pembayaran di merchant. Uang kemudian beredar di masyarakat dan digunakan untuk berbagai transaksi sehari-hari.
Risiko-Risiko dalam Sistem Pembayaran
1. Risiko Operasional
Risiko operasional adalah potensi kerugian yang timbul akibat kegagalan atau ketidakmampuan proses internal, manusia, sistem, dan/atau kejadian eksternal dalam menjalankan operasional sistem pembayaran. Risiko ini dapat memicu atau memperburuk risiko kredit dan risiko likuiditas.
2. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang terjadi ketika salah satu peserta dalam sistem pembayaran tidak memiliki cukup dana untuk memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo, meskipun mungkin mampu melakukannya di masa depan.
3. Risiko Kredit