Namun Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago, mengatakan bahwa Setnov merupakan caketum Golkar yang memiliki beban moral paling berat. Ia mengatakan bahwa hal tersebut tidak terlepas dari skandal papa minta saham.
"Setnov punya beban moral cukup berat. Ia dengan mulus bisa terpilih jadi Golkar 1 kalau saja DPD I dan II dengan mudah memaafkan Setnov. Namun saya kira DPD I dan II belum tentu mudah memaafkan semua beban moral Setnov,” ujar Pangi.
Selain itu, Setnov juga memiliki beberapa kasus yang memperburuk citranya. Pada 2013 lalu, ia terlibat kasus korupsi pengadaan E-KTP. Saat itu ia meminta uang jasa 10% kepada pemilik PT. Sandipala Arthaputra yang memenangi tender proyek E-KTP. Kasus tersebut pun merugikan negara sebesar Rp. 1,1 triliun.
Ia juga pernah terlibat kasus pengalihan hak piutang PT. Bank Bali kepada Bank Dagang Negara Indonesia pada 1999. Kasus ini membuat negara merugi Rp. 900 miliar, tapi kejaksaan cuma mengadili Djoko Djandra sebagai tersangka utama. Sementara Setnov lolos berkat Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) yang dikeluarin Kejaksaan.
Masih banyak kasuk-kasus yang melibatkan Setnov yang bisa dilihat di sini. Jika Partai Golkar dipimpin oleh seseorang sepertinya, hal ini akan berpengaruh ke dunia politik Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H