Mohon tunggu...
Lala Nabila
Lala Nabila Mohon Tunggu... -

Jujur pada diri sendiri dan dunia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hadapi Munaslub Golkar, Jokowi Kembali Dicatut Oleh Setya Novanto

10 Mei 2016   09:10 Diperbarui: 10 Mei 2016   09:24 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebusukan Setnov

Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar tinggal menunggu beberapa hari lagi. Acara terbesar tahun ini yang akan dilaksanakan Golkar itu mengalami beberapa kali pengunduran jadwal. Namun kini, jadwal pasti Munaslub tersebut akan digelar pada 13-17 Mei 2016.

Satu nama yang paling banyak menyita perhatian adalah Setya Novanto (Setnov). Mantan ketua DPR RI ini memiliki segudang masalah yang cukup serius. Salah satunya adalah kasus papa minta saham. Dalam kasus itu, Setnov sampai mencatut nama Presiden RI, Joko Widodo. Hal tersebut pun bocor ke publik dan membuat geger masyarakat Indonesia.

Setnov pun terpaksa mundur dari jabatan Ketua DPR dan digantikan oleh Ade Komarudin (Akom). Kini Setnov dan Akom bersama beberapa caketum Golkar lainnya kembali berhadapan di munaslub 2016.

Kabar berhembus bahwa perebutan posisi ketua umum Golkar sebenarnya adalah pertarungan antara Setnov dan Akom. Keduanya diprediksi akan mati-matian memperjuangkan posisi paling bergengsi dalam partai berlambang pohon beringin tersebut.

Namun kini semua mata tertuju pada Setnov yang memiliki segudang masalah, tapi tetap diunggulkan menjadi ketua umum Golkar masa jabatan 2016-2021. Terlebih, Setnov mendapatkan dukungan dari salah seorang mentri dalam Kabinet Kerja.

Ya, ia adalah Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan yang saat ini menjabat sebagai Menko Polhukam. Luhut juga dengan berani mengatasnamakan Presiden Joko Widodo untuk mendukung Setnov sambil mempertaruhkan jabatannya.

Hal tersebut dinilai cukup berani untuk seorang mentri Republik Indonesia. Rumor lebih jauh juga berkembang bahwa ia sedang menggunakan jaringan politik dan militernya di tanah air untuk memenangkan Setnov.

Luhut juga dikabarkan akan mengumpulkan enam Ketua DPD Provinsi untuk mengumpulkan seluruh DPD Provinsi Kabupaten/Kota demi pemenangan Novanto di Munaslub Golkar pada 15 Mei mendatang di Bali. Pertemuan akan digelar di Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta.

Pengakuan sumber itu diperkuat dengan pernyataan politisi Golkar, Ahmad Doli Kurnia, dalam sebuah kesempatan diskusi kemarin. Ia terang-terangan menyebut nama Luhut Binsar Panjaitan. "Sepekan ini saya juga dapat info Pak Luhut mengatasnamakan Pak Jokowi mendukung Setya Novanto," ungkap Doli.

Salah satu anggota pemenangan Setnov, Roem Kono pun tak menampik bahwa ada banyak dukungan dari kalangan istana Presiden untuk tim Setnov, "Kita berjuang, banyak dukungan dari mana-mana. Kalau dukungan kan hak yang mendukung. Novanto adalah figur yang bisa diterima semua pihak. Dengan figur begitu, ya bisa saja (dukungan datang dari istana). Istana kan lembaga negara, ya bukan pihak Istana. Mungkin juga individu,”

Namun Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago, mengatakan bahwa Setnov merupakan caketum Golkar yang memiliki beban moral paling berat. Ia mengatakan bahwa hal tersebut tidak terlepas dari skandal papa minta saham.

"Setnov punya beban moral cukup berat. Ia dengan mulus bisa terpilih jadi Golkar 1 kalau saja DPD I dan II dengan mudah memaafkan Setnov. Namun saya kira DPD I dan II belum tentu mudah memaafkan semua beban moral Setnov,” ujar Pangi.

Selain itu, Setnov juga memiliki beberapa kasus yang memperburuk citranya. Pada 2013 lalu, ia terlibat kasus korupsi pengadaan E-KTP. Saat itu ia meminta uang jasa 10% kepada pemilik PT. Sandipala Arthaputra yang memenangi tender proyek E-KTP. Kasus tersebut pun merugikan negara sebesar Rp. 1,1 triliun.

Ia juga pernah terlibat kasus pengalihan hak piutang PT. Bank Bali kepada Bank Dagang Negara Indonesia pada 1999. Kasus ini membuat negara merugi Rp. 900 miliar, tapi kejaksaan cuma mengadili Djoko Djandra sebagai tersangka utama. Sementara Setnov lolos berkat Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) yang dikeluarin Kejaksaan.

Masih banyak kasuk-kasus yang melibatkan Setnov yang bisa dilihat di sini. Jika Partai Golkar dipimpin oleh seseorang sepertinya, hal ini akan berpengaruh ke dunia politik Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun