Mohon tunggu...
Sepudin Zuhri
Sepudin Zuhri Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tak Sabar Menanti Wajah Baru Kota Tua, Ikon Jakarta dari Sunda Kelapa, Fatahillah hingga Batavia

8 Agustus 2022   15:58 Diperbarui: 8 Agustus 2022   16:02 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang akan sangat terasa dan berbeda adalah area pedestrian dan jalur sepeda yang menjadi luas sehingga sangat nyaman untuk berjalan santai sambil menikmati bangunan-bangunan tua Batavia.

Revitalisasi Kawasan Kotatua juga menghadapi berbagai kendala di lapangan seperti adanya jaringan utilitas Palyja dan kabel SUTR dan STR milik PLN. Namun, Pemprov DKI Jakarta optimistis tidak lama lagi penataan ini segera rampung dan segera bisa dinikmati warga Jakarta dan masyarakat lain dari seluruh penjuru baik dalam negeri maupun asing untuk wisata edukasi atas peninggalan sejarah.

LANGKAH TEPAT

Langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merevitalisasi Kotatua sudah sangat tepat mengingat kawasan ini merupakan salah satu ikon sejarah DKI Jakarta yang selalu menjadi tujuan utama para wisatawan. 

Tentunya penataan tanpa menghilangkan unsur-unsur khas Kawasan Kotatua.

Kotatua juga menjadi edukasi sejarah mulai dari berbagai etnis yang menghuni wilayah ini sehingga memiliki kekayaan warisan seni-budaya, kuliner, hingga langgam bangunan arsitektur dari masa ke masa. 

Dapat dibayangkan bahwa dari lingkungan Kotatua Jakarta (Oud Batavia) inilah bermacam kelompok masyarakat tinggal dan menetap dengan tradisi budaya masing-masing, yang di kemudian hari masih ada yang tetap dipertahankan kekhasannya.

Beberapa bangunan-bangunan bersejarah adalah Taman Fatahillah. Bangunan utama, yaitu bekas Gedung Balai Kota Batavia atau Stadhuis (City Hall) ditetapkan menjadi Museum Sejarah Jakarta sejak tahun 1974. Alun-alun atau yang dulu disebut Stadhuisplein kemudian diberi nama baru yaitu Taman Fatahillah. Ada juga Museum Wayang, Museum Seni Rupa dan Keramik, Kantor Pos, dan Cafe Batavia.

Penataan Kawasan ini mencakup Jl. Lada Dalam, Jl. Kemukus, Jl. Ketumbar, Jl. Lada Raya, dan Jl. Kali Besar Tmur.

Tertib, rapih, bersih, tertata. Mungkin semua orang akan menghendaki hal-hal seperti itu. Hasil penataan Kotatua oleh Pemprov DKI yang akan segera rampung dalam waktu dekat ini diharapkan memenuhi ekspektasi publik terhadap Kawasan yang menjadi cikal bakal Kota Jakarta ini. Kawasan yang memiliki aset-aset budaya, puluhan bangunan cagar budaya dari abad 15-an yang sedang direvitalisasi agar lebih tertib, rapih, bersih sehingga semakin nyaman.

Kotatua di Jakarta Barat ini tidak pernah sepi pengunjung. Bahkan, bagi mereka yang sudah lebih dari satu kali mengunjungi Kotatua pun seringkali ingin bernostalgia sambil membayangkan zaman Batavia ketika orang Belanda datang dan membangun kota ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun