Mohon tunggu...
Syasya_mama
Syasya_mama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Ibu 2 Putri, Indonesia - Korea 가는 말이 고와야 오는 말이 곱다 (Jika kata yang keluar baik, kata yang akan datang pun akan baik )

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengintip Gulyong Maeul Pemukiman Tidak Mampu di Gangnam Korea

29 September 2019   11:53 Diperbarui: 29 September 2019   17:46 4312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sibawah gunung Gulyong San pemukiman orang tidak mampu, dokpri

Banyak pendatang dari luar kota yang dengan sengaja mendirikan bangunan ala kadarnya.  Hingga 1988 semakin banyak bangunan ilegal di tempat tersebut berdiri.

pemukiman ala kadarnya, dokpri
pemukiman ala kadarnya, dokpri
Orang-orang pinggiran yang mendirikan bangunan ala kadarnya tersebut karena kondisi mereka yang sangat tidak punya alias kategori miskin. Ketika di tahun 1981 Korea terpilih sebagai tuan rumah olimpiade musim panas ke 24 yang diadakan sekitar tanggal 17 septermber hingga 2 oktober 1988. 

Olimpiade diadakan di kota-kota besar di Korea, akibatnya kota ditata sedemikian rupa hingga membuat orang-orang yang tidak mampu tersingkir dari tempatnya dan menemukan sebuah lokasi  dilereng gunung Gulyong San yang terletak dipusat kota Seoul. 

Hingga kini daerah Gulyong Maeul dan Gangnam tak ubahnya seperti bumi dan langit, terlihat perbedaan yang sangat mencolok antara si kaya dan simiskin. 

Berada di pemukiman Gulyong bisa lihat gedung gedung pencakar langit yang gemerlap, sementara dari apartemen apartemen Gangnam bisa melihat potret suram dan remang remangnya pemukinam Gulyong.

gerlap Gangnam, redup Gulyong, dokpri
gerlap Gangnam, redup Gulyong, dokpri
Sejak berdirinya pemukiman tersebut hingga kini tercatat 2 kali kebakaran yang serius, ditahun 1989 menghabiskan 270 gubuk terbakar dan ditahun 2005 terjadi kembali. Saat ini agar dapat mengantisipasi kebakaran maka dibeberapa tempat terdapat alat pemadam kebakaran. 

Pemukiman ini awalnya tak memiliki listrik dan air bersih namun sejak 10 tahun terakhir baru ada aliran listrik dan air di pemukiman ini. Untuk pasokan bahan bakar mereka mengunakan tabung gas isi ulang. 

Agar musim dingin air tetap mengalir maka pipa-pipa dipasang kain tebal agar air tidak membeku saat musim dingin.

bagunan ala kadarnya, dokpri
bagunan ala kadarnya, dokpri
Pemukiman ini tak memiliki kelurahan ataupun kantor pos polisi walaupun seharusnya ada mengingat jumlah penduduknya yang lumayan banyak. Agar tetap aman penduduk pemukiman Gulyong mengadakan ronda bergilir setiap malamnya. 

Penduduk Gulyong kebanyakan telah menetap di lokasi tersebut kurun waktu 30 tahunan, dan yang dulunya muda kini kebayakan penghuninya berusia lanjut. Pekerjaan sehari hari mereka hanyalah pekerja kasar dari tukang bangunan hingga perkerja paruh waktu.

Gubuk-gubuk di Gulyong terbuat dari bahan baku ala kadarnya tambal tambalan, apa saja bisa kayu bekas bisa juga terpal terpal yang penting bisa untuk berteduh. Bahkan atapnya dari karpet karpet tebal yang ditumpuk tumpuk kemudian dikasih terpal agar tak tembus air. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun