Banyak pendatang dari luar kota yang dengan sengaja mendirikan bangunan ala kadarnya. Hingga 1988 semakin banyak bangunan ilegal di tempat tersebut berdiri.
Olimpiade diadakan di kota-kota besar di Korea, akibatnya kota ditata sedemikian rupa hingga membuat orang-orang yang tidak mampu tersingkir dari tempatnya dan menemukan sebuah lokasi dilereng gunung Gulyong San yang terletak dipusat kota Seoul.
Hingga kini daerah Gulyong Maeul dan Gangnam tak ubahnya seperti bumi dan langit, terlihat perbedaan yang sangat mencolok antara si kaya dan simiskin.
Berada di pemukiman Gulyong bisa lihat gedung gedung pencakar langit yang gemerlap, sementara dari apartemen apartemen Gangnam bisa melihat potret suram dan remang remangnya pemukinam Gulyong.
Pemukiman ini awalnya tak memiliki listrik dan air bersih namun sejak 10 tahun terakhir baru ada aliran listrik dan air di pemukiman ini. Untuk pasokan bahan bakar mereka mengunakan tabung gas isi ulang.
Agar musim dingin air tetap mengalir maka pipa-pipa dipasang kain tebal agar air tidak membeku saat musim dingin.
Penduduk Gulyong kebanyakan telah menetap di lokasi tersebut kurun waktu 30 tahunan, dan yang dulunya muda kini kebayakan penghuninya berusia lanjut. Pekerjaan sehari hari mereka hanyalah pekerja kasar dari tukang bangunan hingga perkerja paruh waktu.
Gubuk-gubuk di Gulyong terbuat dari bahan baku ala kadarnya tambal tambalan, apa saja bisa kayu bekas bisa juga terpal terpal yang penting bisa untuk berteduh. Bahkan atapnya dari karpet karpet tebal yang ditumpuk tumpuk kemudian dikasih terpal agar tak tembus air.