Satu hal yang jangan pernah anda lakukan pada anak-anak sekolah di Korea adalah mengambil foto mereka tanpa seijin orangtuanya. Karena hal itu menjadi larangan, jikapun sudah mengambil jangan sekali-kali menguplod tanpa mengaburkan wajah mereka. Jika sampai terjadi siap-siap saja jika orangtua dari si anak tidak terima foto anaknya sampai di publikasikan.
Sebenarnya bukan hanya anak-anak sih kalau lihat di tv para pelaku kejahatan kriminalpun tidak akan dilihatkan wajah seutuhnya alias di blurkan atau pelaku kejahatan di tutupin wajahnya dengan topi.
Ok kembali lagi dengan pendidikan di Korea, banyak orangtua yang berharap anaknya bisa kuliah di universitas bergengsi maka tak heran jika para orangtua telah mempersiapkan pendidikan anaknya sejak masih kecil.
Di Korea anak-anak masuk sekolah mulai jam 8.30 sesuai jam kantor orang Korea dan berakhir waktu jam sekolah sampai jam 14.50 ada juga yang lewat dari itu. Setelah jam sekolah berakhir biasanya sekolah memiliki program kusus yaitu penitipan untuk anak-anak yang memilik orangtua pekerja. Waktunya adalah dimulai jam pulang sekolah sampai jam 17.00. Program penitipan anak ini sangat membantu orangtua yang kedua-duanya bekerja. Karena daripada dirumah tidak ada yang menjaga sebaiknya di titipkan saja.
Program penitipan ini tidak wajib bagi setiap anak untuk ikut karena jika tidak ikut juga tidak menjadi soal. Khusus untuk anak yang ikut program penitipan akan dikenakan biaya tambahanya besar kecilnya biaya masing-mesing sekolah akan berbeda-beda. Jika ingat sistem penitipan anak di sekolah Korea ini jadi ingat wacana bapak mentri pendidikan yang baru yang ingin menerapkan sistem sekolah yang full day. Alih alih ingin membuat sistem pendidikan di Indonesia lebih baik ehhh malah membuat sistem pendidikan acak kadut. karena bukan hanya kesiapan si guru atau pihak sekolah saja yang diperhatikan tetapi kesiapan anak murid dan orangtua muritpun menjadi perhatian khusus.
Program penitipan anak berlaku hanya sampai SD karena untuk jenjang SMP ataupun SMU programnya adalah kursus. Karenanya tak heran banyak anak yang mengejar ketinggalan belajar disekolah mengikuti program kursus ini. Kalau lihat cara belajar mereka yang keras dan gigih membuat saya puyeng sendiri. Duhh moga anak saya tidak mengalami nasip seperti mereka yang harus tertekan belajar belajar dan belajar agar mampu bersaing menjadi siswa yang pandai di sekolah.
Info ini sesuai pengalaman pribadi jika ada yang sama atau yang berbeda bisa jadi karena sama-sama satu negara dan kalau ada yang berbeda wilayah Korea itu mencakup 85 lebih kota yang aktif dan masing-masing wilayah masyarakatnya berbeda-beda pemahamanya tentang cara mendidik anaknya.
Salam Sya, 2016.09.08
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H