Mohon tunggu...
Syasya_mama
Syasya_mama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Ibu 2 Putri, Indonesia - Korea 가는 말이 고와야 오는 말이 곱다 (Jika kata yang keluar baik, kata yang akan datang pun akan baik )

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Seminggu di Malaysia, Kapok!

19 Januari 2016   00:14 Diperbarui: 19 Januari 2016   08:38 10422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Saya masih belum bisa menanggalkan identitas asli saya bu, kalau saya tuh sebenernya orang Indonesia." jawabnya

"Wee kalau gitu bapak masih bangga dong terlahir jadi orang Indonesia hehe?" ucap saya. Supir taksi gak sempet jawab, karena keburu kami turun. Saya jadi mikir nih, hanya karena si bapak pingin hidup sejahtera ia rela menanggalkan WNI nya. Bagaimana dengan koruptor? yang emang dipikiranya pingin keluarganya sejahtera sampai 7 turunan, 7 pengkolan dan 7 tanjakan harta gak habis-habis. Pantaslah kalau gitu banyak orang rela cari harta dengan jalan apapun, bahkan dengan jalan korupsipun mau dilakukanya. Asalkan bisa hidup enak dan sejahtera, sampai gak mikir tuh uang siapa? 

Hari ketiga di Malaysia, saya sudah kangen pingin makan makanan Indonesia. Karena sejak sampai di Malaysia selalu makan makana India Arab kalaupun ada menu makan cina yang emang banyak tersebar di dekat hotel. Kami coba putar-putar disekitar hotel ternyata gak ketemu. Nah pas jam 1 siang saya lihat banyak orang-orang yang pada cari makan.  

Saya sempat tanya ke salah satu dari segerombolan orang yang sibuk cari warung makan. Mereka geleng-geleng pala gak tau dimana kami bisa nemu makanan Indonesia. Namun kami coba singgah disalah satu kedai buat minum disitulah saya tanya pada pemiliknya kok orang-orang kerja pada makan jam segini.

Ternyata ia menerangkan kalau di Malaysia jam 1 sampai jam 2 siang adalah waktunya jam istirahat.  Wah ternyata beda satu jam dengan di Indonesia karena jam istirahat adalah jam 12 sampai jam 1.  Pantaslah kalau jam 1 rame banget orang yang pada kewarung makan.

Karena seperti orang ngidam akhirnya saya memutuskan untuk cari makan di dekat KBRI di KL walaupun harus naik taksi untuk menuju kesana. Allhamdulillah dapet cuma pas datang sudah hampir habis tinggal sisa-sisa saja he3. Lumayan deh daripada lapar. Makan di rumah makan dekat KBRI milik WN Malaysia lagi-lagi saya di cembetutin ibu-ibu pedagang didekat warung makan tersebut,  hikss nasib jadi WNI yang ke Malaysia pikir saya.

Ibu-ibu itu  bisik-bisik membicarakan saya tuh TKW gaya-gayaan aja sok sok an bawa kamera lagi. Saya dan suami denger tapi kami tak peduli malah asik menikmati ayam goreng, sambal dan juga oseng cambah.  EGP mau menilai apa tetang saya yang penting makan kenyang dan bayar. Ternyata gak dimana-gak dimana tuh ibu-ibu kenapa pada suka gosip ya.

Hari ke 4 kami coba lihat keadaan di dekat Hotel tempat kami menginap. Kami menemukan banyak hal yang lumayan menarik yang sayang jika dilewatkan. Di Malaysia dengan mudah kami masih bisa menemukan kotak pos dan juga telpon umum. Padahal di tanah air kotak pos cuma ada di kantor pos, dijalan-jalan umum mungkin sudah gak ada. Apalagi telpon umum, ternyata di Malaysia saya masih menemukannya dan sepertinya masih berfungsi dengan baik. Di Malaysia kami juga suka nemu tempat orang berdoa biasanya kalau pagi dan sore ada yang bakar dupa ditempat tersebut. ^_^ kami gak tau namanya apa, tapi biasanya letaknya dipinggir-pinggir jalan. 

Rumah-rumah di KL kebanyakan rusun dan juga apartemen, sejauh mata saya memandang jarang banget saya lihat rumah biasa seperti Indonesia atau mungkin karena ini di kota ya jadinya sulit. Mungkin kalau di luar daerah rumah-rumah banyak, maklum lah saya kan baru 4 hari di Malaysia jadi tak banyak yang bisa saya telusuri.

Jalan-jalan di Malaysia emang bersih tapi untuk menemukan sampah dijalan ada juga kok. Buat saya Jakarta juga gak kalah kok bersihnya, nah kalau di Jakarta macet tuh biasa ternyata di Malaysia juga bisa macet kok. Jadi sebenarnya dimana-mana tuh pastilah ada aja macetnya cuma macetnya parah apa enggak he2. Bahkan beberapa kali di pinggir jalan kami sempet melihat beberrapa pengemis yang meminta-minta dan ada juga yang lagi tidur dihalte bus. Sempet mikir nih katanya negeri lebih sejahtera dari Indonesia tapi kok nyatanya masih ada yang terlantar begono ya.
Hari kelima kami emang gak punya acara pergi kemana-mana cuma pingin lihat  aktifitas orang Malaysia, sekedar pengamatan kecil-kecilan saja. Beberapa Orang sepertinya heran melihat kami, Nih orang ngapain memperhatikan tingkah laku mereka mungkin dipikirnya kami datang dari negeri antah brantah yang heranan melihat hal-hal yang aneh dikit. 

Nah ceritanya tuh waktu masuk kesebuah jalanan yang kecil saya melihat disalah satu sudut ada sebuah mesin kotak. Saya perhatikan kotak apaan tuh? Setelah ada orang yang membawa galon kecil dan memasukkan sejumlah uang koin kedalam mesin tersebut barulah saya tahu kalau tuh kotak adalah tempat orang  beli air minum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun