Bila masuk sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Nabi shallallahu alaihui wasallam mengencangkan kainnya, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya (HR. Bukhari).
Salah satu yang beliau kerjakan di sepuluh hari terakhir adalah dengan berdiam diri di masjid dan mendekatkan diri kepada Allah. Berdiam diri di masjid dan melakukan peribadahan demi mendekatkan diri kepada Allah sering diistilahkan dengan I'tikaf.
Mendekatkan diri kepada Allah merupakan sebentuk ungkapan rasa syukur. Terlebih jika peribadahan tersebut dilakukan secara kontinue dan langgeng di akhir dari bulan Ramadhan.
:- -- -- , , --
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa beri'tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beri'tikaf setelah beliau wafat. Muttafaqun 'alaih. (HR. Bukhari no. 2026 dan Muslim no. 1172).
9. Berlomba-Lomba dalam Kebaikan
Salah satu hal yang diajarkan oleh bulan Ramadhan adalah kita berlomba-lomba dalam kebaikan. Karena kebaikan itu akan berkali lipat nilainya. Kita bisa ikut terlibat di banyak kegiatan positif selama Ramadhan. Misalnya, membagikan takjil bagi pengendara motor/ mobil di jalan, menyantuni anak yatim, mendonasikan rejeki untuk pembangunan masjid, mengikuti pesantren kilat untuk menambah semangat beribadah, dan mengikuti kajian-kajian keagamaan. Karena jika segala sesuatunya diniatkan karena Allah, maka setetes keringat kita insyaa Allah akan bernilai ibadah.
10. Â Tahajud
 Sholat Tahajud bisa kamu lakukan di luar bulan Ramadhan. Namun, dengan datangnya bulan Ramadhan, kekuatan doa kita dan semangat kita untuk tahajud semakin terjaga.Â
Allah Subhanahu wa Ta'ala pun memuji para hamba-Nya yang shalih yang senantiasa melakukan shalat malam dan bertahajjud, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah)." [Adz-Dzaariyaat/51: 17-18]