Mohon tunggu...
Laili Sarifatu Rikhmah
Laili Sarifatu Rikhmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - bismillah belajar sedikit demi sedikit

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Mahasiswa dalam Program Zero Hunger

4 Oktober 2021   20:45 Diperbarui: 4 Oktober 2021   20:57 2217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Latar Belakang

Adanya program Sustainable Development Goals (SDGs) atau dalam Bahasa Indonesia sering disebut Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang merupakan pengganti dari program Millennium Development Goals (MDGs) atau dalam bahasa Indonesia Tujuan Pembangunan Milenium yang berakhir pada tahun 2015. Jika berbicara mengenai Pembangunan Berkelanjutan rasanya tidak lengkap jika tidak megetahui tujuannya. 

Pembangunan Berkelanjutan tidak terjadi jika tanpa mengakhiri kelaparan, kekurangan nutrisi ataupun gizi, dan membangun Pembangunan Pertanian Berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan SDGs poin kedua yaitu menghilangkan segala bentuk kelaparan dan membentuk ketahanan pangan dan disebut dengan Zero Hunger. Zero Hunger sendiri di canangkan oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada tahun 2012.

Tujuan uatama dari Zero Hunger adalah memberantas kelaparan. Lebih dari 19,4 juta penduduk Indonesia masih mengalami kelaparan, demikian yang disampaikan oleh Mark Smulders berdasarkan  hasil penelitian terakhir oleh FAO(Food and Agriculture Organization) yang merupakan organisasi pangan dunia. Jika kita lihat dari tren, skor angka kelaparan di Indonesia membaik dalam dua decade terakhir, yaitu 25,8 pada 2000, 26,8 pada 2005, dan yang terakhir mengalami penurunan menjadi 24,9 pada 2010. Tetapi angka penurunan itu bukan berarti akan sedikit lengah mengenai kelaparan yang terjadi di Indonesia. Untuk menekan angka kelaparan dibutuhkan peningkatan di bidang pertahanan pangan.

Dalam peningkatan di bidang pertahanan pangan, diperlukan inovasi yang sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Dimana diperlukan keterkaitan dari berbagai pihak untuk mencapai keberhasilan. Disinilah mahasiswa ikut berperan penting dalam situasi ini. Sesuai dengan fungsi mahasiswa yaitu 1) Agent of change yaitu mahasiswa dituntut untuk berpikir kritis,inovatif dan aktif dengan mengimplementasikan secara nyata kepada masyarakat 

2) mahasiswa sebagai Iron Stock yaitu mahasiswa dituntut untuk berpengetahuan luas, memiliki kemampuan yang tangguh karena mahasiswa merupakan harapan bangsa yang nantinya akan menggantikan generasi-generasi sebelumnya untuk melanjutkan pembangunan bangsa dan menggerakkan perekonomian negara. 3) mahasiswa sebagai Control Sosial yang artinya mahasiswa berperan sebagai penghubung antara masyarakat dan pemerintah, sehingga terjadi kesinambungan yang saling berperan, disini mahasiswa bertugas sebagai pengontrol untuk mewujudkan kondisi yang lebih baik.

Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

Kelaparan yaitu suatu kondisi di mana tubuh masih membutuhkan makanan dan kurangnya bahan pangan. Istilah kelaparan digunakan untuk merujuk pada kondisi kurang gizi dan terjadi pada waktu yang relative lama. Contoh dari kasus kelaparan yang terjadi di Indonesia diantaranya yang terjadi di Nusa Tenggara Timur, hal ini karena terpengaruh dari letak wilayah yang didominasi oleh perbukitan dan iklimnya semi-arid. Selain Nusa Tenggara Timur, ada juga NTB, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Papua. Adapun faktor yang mempengaruhi terjadinya kelaparan yaitu perubahan iklim, distribusi, dan alih fungsi lahan.

 Ketahanan memiliki peran penting dalam permasalahan kelaparan. Ketahanan pangan adalah tujuan dari bangsa Indonesia yaitu pemenuhan kebutuhan pangan seluruh penduduknya. Dengan pemenuhan ketahanan pangan, penduduk dapat terbebas dari kelaparan, bisa menerapkan pola hidup sehat, bekerja secara produktif dan juga ekonomi masyarakat menjadi lancar. Ketahanan pangan memiliki tiga sub bagian yaitu adanya ketersediaan, akses, dan penyerapan pangan. Untuk mencapai keberhasilan dalam ketahanan pangan, maka Indonesia harus melengkapi tiga sub bagian tersebut. Namun dalam praktiknya, ketahanan pangan mengalami beberapa kendala di antaranya berkurangnya lahan pertanian yang terjadi karena alih fungsi lahan karena digunakan sebagai pemukiman, perindustrian ataupun sebagai tempat perbelanjaan ataupun fasilitas umum lainnya. Hal ini menyebabkan peningkatan produksi pertanian sulit dilakukan karena mengingat tingkat produktivitas masyarakat yang sekarang sudah cukup tinggi.  

Pembangunan haruslah selaras dengan pengelolaan sumber daya sehingga kesejahteraan jangka panjang seharusnya diberi prioritas yang sama dengan kebutuhan yang mendesak pada saat ini (Reinjntjes et al, 201). Seperti yang kita ketahui bahwa bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya produktivitas manusia berbanding lurus dengan kebutuhan pangan yang dibutuhkan. Untuk mencegah terjadinya ketidakseimbangan yang dalam jangka pnajang jika tidak segera dilakukan perubahan dapat berdampak menjadi kelaparan, maka perlu melibatkan praktik mempromosikan pembangunan pertanian berkelanjutan.

Pembangunan pertanian berkelanjutan merupakan program pertanian tangguh yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian,dimana dengan peningkatan produktivitas pertanian maka membantu dalam menguatkan ketahanan pangan. Dalam konteks pertanian, keberlanjutan diartikan sebagai keberhasilan dalam pengelolaan sumber daya pertanian. Untuk mencapai itu semua perlu untuk menumbuhkan edukasi, pelatihan dan juga penyuluhan. Disamping itu teknologi juga memberi pengaruh besar dalam pembangunan pertanian berkelanjutan. Disini teknologi harus dibiasakan atau dimasyarakatkan dengan tujuan para petani bisa menerapkan teknologi yang ada dan bisa mengimplementasikannya pada aktivitas peningkatan produktivitas pertanian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun