Mohon tunggu...
Lailin Nimah
Lailin Nimah Mohon Tunggu... Guru - guru

penghobi masak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Metode PjBL (Project Based Learning ) untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill) untuk Siswa SMK

15 Januari 2023   22:52 Diperbarui: 17 Januari 2023   14:11 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Penulis merupakan salah satu peserta Program Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan tahun 2022 Kategori 1 Gelombang 2 yang menjadi mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung Program studi Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian.

Lokasi

SMKN 1 GROGOL KEDIRI

Jl.Raya Cerme Dsn Glatik Desa Cerme Kec. Grogol

Kediri -Jawa Timur

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah Kejuruan

Tujuan yang ingin dicapai

Menyelesaikan permasalahan yang mana siswa belum bisa menyelesaikan soal yang berkaitan dengan analisis pemecahan masalah seperti persoalan yang berbasis HOTS (Higher  Order Thinking Skills) meskipun peserta didik  sudah menduduki kelas XI SMKN 1 Grogol

Penulis

Lailin Ni'mah, S.P.

Tanggal

15 Januari 2023

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Kondisi yang menjadi latar belakang permasalahan ini adalah sebagai berikut :

  • Peserta didik belum familiar dengan soal yang sejenis HOTS. Merupakan hal baru bagi mereka karena yang sebelumnya soal yang diberikan berupa soal pilihan ganda yang terkait definisi dan essay.
  • Peserta didik belum memahami dan menguasai konsep soal HOTS, peserta didik belum terbiasa menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta seperti pada soal HOTS.
  • Peserta Didik SMK lebih mengutamakan pembelajaran praktek, sehingga untuk menganalisis soal HOTS jadi dikesampingkan

Beberapa hal tersebut  diatas menjadi penyebab latar belakang masalah yang telah dilakukan. Sehingga praktik pembelajaran menggunakan metode dan media pembelajaran yang interaktif dan inovatif dianggap penting dilaksanakan untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan permasalahan peserta didik dalam penyelesaian soal yang berkaitan dengan dengan analisis pemecahan masalah seperti persoalan yang berbasis HOTS (Higher  Order Thinking Skills) meskipun peserta didik  sudah menduduki kelas XI SMKN 1 Grogol.

Praktik pembelajaran ini untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menganalisis soal berbasis HOTS, karena memiliki keunggulan karena pembelajaran terpusat pada peserta didik, sehingga peserta didik lebih interaktif. Dengan menggunakan metode pembelajaran PjBL (Project Based Learning) akan meningkatkan kreativitas peserta didik dalam menganalisis permasalahan yang terjadi dalam project yang dilaksanakan.Selain itu pembelajaran inovatif yang dilaksanakan penulis akan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menganalisis soal  dengan mencari referensi melalui media elektronik maupun media sosial.

Penulis dalam hal ini berperan sebagai penyaji (guru) merasa memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan dan mengolah pembelajaran agar berjalan dengan interaktif, efektif, inovatif dan menyenangkan. Pembelajaran menggunakan mobel dan media yang tepat dan inovatif dapat mempermudah guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menganalisis soal berbasis HOTS  sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Berdasarkan  hasil kajian wawancara,literatur dan observasi, dapat ditentukan penyebab masalah yang mempengaruhi kurangnya kemampuan peserta didik dalam menganalisis soal sejenis HOTS adalah :

  • Metode pembelajaran belum mendukung kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis soal HOTS.
  • Pembelajaran masih terpusat pada guru, sehingga peserta didik kuarng terlibat aktif dalam pembelajaran
  • Model pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak inovatif dan cenderung monoton.
  • Guru tidak menggunakan media saat pembelajaran berlangsung

Berdasarkan penyebab masalah tersebut diatas, Tantangan yang dihadapi guru  untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai adalah :

  • Pemilihan metode pembelajaran yang tepat
  • Melibatkan peserta didik pembelajaran, pembelajaran terpusat pada peserta didik.
  • Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik materi pelajaran dan peserta didik
  • Penggunaan media pembelajaran yang inovatif, tepat dan menarik bagi peserta didik.

Pihak yang terlibat dalam praktik pembelajaran ini adalah :

  • Guru selaku penyaji dalam praktik pembelajaran
  • Peserta didik selaku obyek penelitian/ praktik pembelajaran
  • Kepala sekolah selaku pemberi izin praktik pembelajaran
  • Wakil kepala sekolah selaku narasumber dalam penentuan solusi terpilih
  • Guru senior selaku narasumber dalam penentuan solusi terpilih
  • Dosen Pembimbing selaku pembimbing dalam praktik pembelajaran
  • Guru pamong selaku pembimbing dalam praktik pembelajaran
  • Rekan mahasiswa PPG selaku observer dalam praktik pembelajaran.

 

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Pada tahapan ini guru melaksanakan langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan yang ditemukan. Antara lain:

  • Identifikasi masalah yang telah dianalisis berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara wakil kepala sekolah dan guru senior dan kajian literatur yang didapat dari jurnal dan artikel.
  • Menyiapkan perangkat pembelajaran, yaitu RPP, Bahan ajar, Media ajar, LKPD dan instrumen penilaian baik berupa rubrik penilaian dan lembar penilaian hasil produk, kisi-kisi dan lembar evaluasi sesuai model dan metode pembelejaran yang relevan serta pemanfaatan teknologi yang disesuaikan dengan TPACK ( Technological Pedagogikal Content Knowledge)
  • Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perangkat pembelajaran yang telah dibuat

Setelah menentukan langkah-langkah untuk menghadapi tantangan, kemudian guru akan menentukan strategi yang digunakan dalam praktik pembelajaran.Strategi ini diharapkan mampu mengatasi masalah yang terjadi di kelas. Strategi yang digunakan oleh penulis adalah :

  • Pemilihan Model Pembelajaran
  • Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan model pembelajaran adalah dengan memahami karakteristik peserta didik dan karakteristik materi. Guru memilih model pembelajaran "Project Based Learning". Sintak-sintak pembelajaran problem based learning sebagai berikut:
  • Menyiapkan pertanyaan mendasar
  • Tahap ini sebagai langkah awal agar peserta didik mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada berkaitan dengan produksi pengolahan hasil ternak unggas.
  • Mendesain perencanaan proyek
  • Sebagai langkah nyata menjawab pertanyaan yang ada disusunlah suatu perencanaan proyek melalui percobaan membuat formulasi nugget ayam dengan modifikasi penambahan sayuran
  • Menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek
  • Penjadwalan sangat penting agar proyek yang dikerjakan sesuai dengan waktu yang tersedia dan sesuai dengan target.
  • Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek
  • Guru melakukan monitoring  dan membimbing proyek yang dikerjakan peserta didik.
  • Mengevaluasi hasil proyek
  • Guru menilai dan mengevaluasi hasil produk nugget ayam hasil kegiatan proyek yang dikerjakan oleh peserta didik.
  • Pemilihan Media Pembelajaran.
  • Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan media adalah dengan menggunakan alat bantu ajar

Proses penggunaan media ajar berbasis TPACK untuk memudahkan guru mentransformasi ilmu pengetahuan dan juga membangkitkan motivasi peserta didik. Guru menggunakan video pembelajaran yang menarik yang disajikan melalui LCD proyektor.

  • Pihak yang Terlibat Antara Lain :
  • Guru
    Guru pada penerapan ini sebagai penyaji dalam peraktik pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan guru anatara lain mendidik, mengajarkan ilmu, membimbing, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik.
  1. Peserta didik
    Peran peserta didik dalam proses pembelajaran yang disampaikan atau dibimbing oleh guru. Peran peserta didik dianggap sangat penting dalam proses pembelaran karena terlibat aktif dan tidak hanya sebagai pendengar atau penerima materi dari guru secara mentah-mentah. Semua hal tersebut dapat tercermin dalam aktifitas belajar peserta didik di dalam kelas saat guru mengajar.
  2. Kepala sekolah
    Peran kepala sekolah dalam kegiatan ini yang pertama memberikan izin praktek pembelajaran. Peran selanjutnya adalah peminjaman LCD proyektor, sound system dan juga memberikan masukan terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
  3. Guru senior
    Peran guru senior dalam penerapan pembelajaran adalah sebagai narasumber wawancara solusi terpilih untuk dikembangkan dalam sebuah pembelajaran.
  4. Dosen pembimbing
    Peran dosen pembimbing selaku pembimbing dalam praktek pembelajaran mengarahkan dan memberikan masukan dalam proses kegiatan pembelajaran yang baik dan benar.
  5. Guru pamong
    Peran guru pamong memberikan masukan dalam proses kegiatan pembelajaran yang baik dan benar. Guru pamong juga memberikan arahan dalam pengambilan video kegiatan pembelajaran dengan baik dan benar
  6. Rekan mahasiswa
    Rekan mahasiswa selaku observer dalam praktik pembelajaran ini memberikan dukungan, saran, dan tanggapan dari hasil praktek yang dilakukan penyaji.

4. Sumber Daya atau Materi yang Diperlukan untuk Melakukan Strategi :

  1. Memilih media pembelajaran yang menarik dan inovatif dapat dilakukan dengan mencari informasi terkait media yang interaktif untuk diterapkan dalam pembelajaran. Saya menggunakan media teknologi power point yang di dalamnya terdapat video pembelajaran yang diunduh dari youtube dan video langkah-langkah eksperimen yang dibuat sendiri..Proses penggunaan media pembelajaran ini dilakukan dengan mempelajari dan menganalisis berbagai media yang relevan, menarik dan inovatif serta memahami karakteristik peserta didik. Sumber daya yang diperlukan untuk menggunakan media ini adalah laptop, LCD proyektor, alat dan bahan eksperimen pembuatan nugget ayam
  2. Memahami terhadap model PjBL (Project Based Learning) dengan sintak-sintek yang ada di dalamnya.

5. Meningkatkan  kemampuan Peserta Didik dalam menganalisis soal berbasis HOTS

6. Meningkatkan Motivasi dan hasil  belajar  Peserta Didik.

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Langkah terakhir melakukan refleksi dari aksi yang telah dilakukan. Pada kegiatan refleksi akan dianalisis hasil dan dampak dari penerapan strategi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan antara lain :
a. Dampak Terhadap Guru

  1. Penggunaan media untuk eksperimen dalam pelaksanaan aksi dapat membuat guru semakin inovatif dalam mengembangkan media dalam pembelajaran di kelas.
  2. Pengimplementasian media ajar berbasis TPACK membuat guru semakin termotivasi untuk belajar dalam memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran.
  3. Penggunaan model pembelajaran dalam penerapan aksi membuat guru semakin memahami cara untuk mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran. Pada proses penerapan model pembelajaran terdapat sintak-sintak yang membuat peserta didik lebih mandiri dan mampu mengembangkan pemikirannya dalam menyelesaikan masalah ataupun menghasilkan inovasi karya atau produk.

2. Dampak Terhadap Peserta Didik

  1. Penggunaan media untuk eksperimen dapat membantu dalam memahami Terutama pemahaman terhadap materi pentingnya mengetahui proses, kandungan gizi dan prospek produksi nugget ayam
  2. Pengimplementasian media ajar berbasis TPACK membuat peserta didik lebih bersemangat dan tidak bosan saat proses pembelajaran.
  3. Pemilihan model pembelajaran dan juga kegiatan yang berpusat pada peserta didik sangat meningkatkan keaktifan peserta didik saat proses pembelajaran. Sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar.

3. Dampak Terhadap Sekolah

Penerapan aksi memang bukan suatu langkah yang besar untuk merubah atau memecahkan masalah sekolah. Hal itu merupkan langkah kecil dalam bentuk alternatif-alternatif pemecahan masalah yang sederhana. Tetapi dari hal kecil itu akan bermanfaat dan berdampak bagi sekolah bila diterapkan dengan baik dan konsisten. Penerapan aksi akan membuat sekolah semakin berwarna dan berdampak positif bagi peserta didik. Ditambah lagi hasil aksi berupa video yang diunggah pada youtube membuat sekolah semakin dikenal oleh masyarakat dan mendapat respon positif dari wali murid.

4. Dampak Terhadap Masyarakat/ Wali Murid

Dampak yang dirasakan orang tua peserta didik adalah rasa semakin percaya terhadap sekolah. Melalui pembelajaran interaktif yang telah dilakukan guru dan peserta didik kemudian hasilnya diunggah di youtube membuat orang tua peserta didik bangga setelah melihat putra-putrinya terlihat aktif dalam pembelajaran di kelas.
Terdapat beberapa hal yang dapat dilihat untuk menentukan keefektifan penerapan strategi yang telah diterapkan oleh guru antara lain :

  1. Penggunaan media pembelajaran berbasis IT dengan menggunakan power point interaktif membuat peserta didik lebih termotivasi untuk belajar, karena peserta didik dapat mengamati gambar, video dan materi dalam media tersebut.
  2. Penerapan model pembelajaran PjBL (Problem Based Learning) dalam pembelajaran membuat peserta didik menjadi tertantang untuk berpikir kritis dan mencari informasi lebih banyak dari berbagai sumber, serta lebih termotivasi terhadap materi yang diajarkan.
  3. Hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor, antara lain :
  • Aspek afektif
    Peserta didik semula dalam kemandirian mengerjakan tugas dari guru masih kurang baik, kemudian mengalami perubahan tingkah laku menjadi baik/ sangat baik. Peserta didik lebih percaya diri untuk bertanya, menjawab pertanyaan, mempresentasikan dan memberikan tanggapan kepada kelompok lain maupun guru; dan peserta didik juga mengalami kenaikan dalam kegiatan kerjasama, terlihat pada pembagian tugas secara merata pada setiap anggota kelompok. Sehingga semua anggota kelompok memiliki peran dalam mengerjakan tugas.
  • Aspek kognitif, nilai peserta didik mengalami peningkatan tuntas dalam KKM. Dikategorikan tuntas karena semua nilai peserta didik di atas 70. Hal ini dikarenakan KKM yang telah ditetapkan adalah 70. Persentase ketuntasan siswa sebelunya hanya 60 % kemudian meningkat menjadi 100 %.
  • Aspek psikomotor, peserta didik sudah mampu mempraktekkan eksperimen bahaya kabut asap melalui media botol bahaya kabut asap. Penerapan eksperimen belum ada pada pembelajaran sebelumnya, karena pada pembelajaran sebelumnya peserta didik hanya dinilai psikomotor dari hasil membuat pertanyaan dari teks bacaan dan menjawab pertanyaan tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada peningkatan dari aspek psikomotor pada keaktifan peserta didik melakukan eksperimen saat proses pembelajaran.

Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil penerapan strategi ini efektif karena mampu meningkatkan hasil belajar dan motivasi peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran secara interaktif.

Pada kegiatan refleksi juga perlu diketahui respon dari orang lain terkait strategi yang digunakan pada aksi yang telah dilakukan. Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan antara lain :

  1. Respon Kepala sekolah dan guru
    Respon positif terkait pelaksanaan aksi untuk mengatasi masalah pembelajaran yang dialami guru. Respon positif tersebut diberikan karena guru sudah menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif, model pembelajaran inovatif, dan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan (power point interaktif)
  2. Respon Peserta didik
    Peserta didik memberikan refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan. Media pembelajaran yang digunakan menarik dan membantu dalam memahami materi pelajaran.
  3. Respon Wali murid/ orang tua peserta didik
    Respon positif dari orang tua peserta didik setelah melihat hasil video pembelajaran aksi yang diunggah di youtube. Orang tua senang melihat putra-putrinya aktif dalam pembelajaran di kelas.

Keberhasilan dari penerapan strategi pada aksi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor keberhasilan pembelajaran dapat dilihat dari :

  1. Dukungan dari kepala sekolah yang memberikan izin praktik PPL dan dukungan teman sejawat yang membantu mempersiapkan alat dalam proses perekaman kegiatan pembelajaran.
  2. Penguasaan guru terhadap model pembelajaran, metode pembelajaran, dan media pembelajaran dalam penerapan strategi aksi. Keterampilan dalam pembuatan LKPD, bahan ajar, dan langkah-langkah pada RPP.
  3. Keaktifan peserta didik dalam melakukan eksperimen bahaya kabut asap dan memperoleh hasil pemecahan masalah melalui kegiatan diskusi kelompok. Hasil diskusi kelompok kemudian dipresentasikan dengan penuh tanggung jawab.
  4. Sarana prasarana yang mendukung kegiatan pembelajaran. Media power point tidak akan bisa digunakan untuk pembelajaran yang interaktif tanpa adanya LCD proyektor dan sound system yang dimiliki oleh sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun