Mohon tunggu...
Lailin Nimah
Lailin Nimah Mohon Tunggu... Guru - guru

penghobi masak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Metode PjBL (Project Based Learning ) untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill) untuk Siswa SMK

15 Januari 2023   22:52 Diperbarui: 17 Januari 2023   14:11 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

4. Sumber Daya atau Materi yang Diperlukan untuk Melakukan Strategi :

  1. Memilih media pembelajaran yang menarik dan inovatif dapat dilakukan dengan mencari informasi terkait media yang interaktif untuk diterapkan dalam pembelajaran. Saya menggunakan media teknologi power point yang di dalamnya terdapat video pembelajaran yang diunduh dari youtube dan video langkah-langkah eksperimen yang dibuat sendiri..Proses penggunaan media pembelajaran ini dilakukan dengan mempelajari dan menganalisis berbagai media yang relevan, menarik dan inovatif serta memahami karakteristik peserta didik. Sumber daya yang diperlukan untuk menggunakan media ini adalah laptop, LCD proyektor, alat dan bahan eksperimen pembuatan nugget ayam
  2. Memahami terhadap model PjBL (Project Based Learning) dengan sintak-sintek yang ada di dalamnya.

5. Meningkatkan  kemampuan Peserta Didik dalam menganalisis soal berbasis HOTS

6. Meningkatkan Motivasi dan hasil  belajar  Peserta Didik.

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Langkah terakhir melakukan refleksi dari aksi yang telah dilakukan. Pada kegiatan refleksi akan dianalisis hasil dan dampak dari penerapan strategi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan antara lain :
a. Dampak Terhadap Guru

  1. Penggunaan media untuk eksperimen dalam pelaksanaan aksi dapat membuat guru semakin inovatif dalam mengembangkan media dalam pembelajaran di kelas.
  2. Pengimplementasian media ajar berbasis TPACK membuat guru semakin termotivasi untuk belajar dalam memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran.
  3. Penggunaan model pembelajaran dalam penerapan aksi membuat guru semakin memahami cara untuk mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran. Pada proses penerapan model pembelajaran terdapat sintak-sintak yang membuat peserta didik lebih mandiri dan mampu mengembangkan pemikirannya dalam menyelesaikan masalah ataupun menghasilkan inovasi karya atau produk.

2. Dampak Terhadap Peserta Didik

  1. Penggunaan media untuk eksperimen dapat membantu dalam memahami Terutama pemahaman terhadap materi pentingnya mengetahui proses, kandungan gizi dan prospek produksi nugget ayam
  2. Pengimplementasian media ajar berbasis TPACK membuat peserta didik lebih bersemangat dan tidak bosan saat proses pembelajaran.
  3. Pemilihan model pembelajaran dan juga kegiatan yang berpusat pada peserta didik sangat meningkatkan keaktifan peserta didik saat proses pembelajaran. Sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar.

3. Dampak Terhadap Sekolah

Penerapan aksi memang bukan suatu langkah yang besar untuk merubah atau memecahkan masalah sekolah. Hal itu merupkan langkah kecil dalam bentuk alternatif-alternatif pemecahan masalah yang sederhana. Tetapi dari hal kecil itu akan bermanfaat dan berdampak bagi sekolah bila diterapkan dengan baik dan konsisten. Penerapan aksi akan membuat sekolah semakin berwarna dan berdampak positif bagi peserta didik. Ditambah lagi hasil aksi berupa video yang diunggah pada youtube membuat sekolah semakin dikenal oleh masyarakat dan mendapat respon positif dari wali murid.

4. Dampak Terhadap Masyarakat/ Wali Murid

Dampak yang dirasakan orang tua peserta didik adalah rasa semakin percaya terhadap sekolah. Melalui pembelajaran interaktif yang telah dilakukan guru dan peserta didik kemudian hasilnya diunggah di youtube membuat orang tua peserta didik bangga setelah melihat putra-putrinya terlihat aktif dalam pembelajaran di kelas.
Terdapat beberapa hal yang dapat dilihat untuk menentukan keefektifan penerapan strategi yang telah diterapkan oleh guru antara lain :

  1. Penggunaan media pembelajaran berbasis IT dengan menggunakan power point interaktif membuat peserta didik lebih termotivasi untuk belajar, karena peserta didik dapat mengamati gambar, video dan materi dalam media tersebut.
  2. Penerapan model pembelajaran PjBL (Problem Based Learning) dalam pembelajaran membuat peserta didik menjadi tertantang untuk berpikir kritis dan mencari informasi lebih banyak dari berbagai sumber, serta lebih termotivasi terhadap materi yang diajarkan.
  3. Hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor, antara lain :
  • Aspek afektif
    Peserta didik semula dalam kemandirian mengerjakan tugas dari guru masih kurang baik, kemudian mengalami perubahan tingkah laku menjadi baik/ sangat baik. Peserta didik lebih percaya diri untuk bertanya, menjawab pertanyaan, mempresentasikan dan memberikan tanggapan kepada kelompok lain maupun guru; dan peserta didik juga mengalami kenaikan dalam kegiatan kerjasama, terlihat pada pembagian tugas secara merata pada setiap anggota kelompok. Sehingga semua anggota kelompok memiliki peran dalam mengerjakan tugas.
  • Aspek kognitif, nilai peserta didik mengalami peningkatan tuntas dalam KKM. Dikategorikan tuntas karena semua nilai peserta didik di atas 70. Hal ini dikarenakan KKM yang telah ditetapkan adalah 70. Persentase ketuntasan siswa sebelunya hanya 60 % kemudian meningkat menjadi 100 %.
  • Aspek psikomotor, peserta didik sudah mampu mempraktekkan eksperimen bahaya kabut asap melalui media botol bahaya kabut asap. Penerapan eksperimen belum ada pada pembelajaran sebelumnya, karena pada pembelajaran sebelumnya peserta didik hanya dinilai psikomotor dari hasil membuat pertanyaan dari teks bacaan dan menjawab pertanyaan tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada peningkatan dari aspek psikomotor pada keaktifan peserta didik melakukan eksperimen saat proses pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun