Karena adanya perbedaan pendapat, akhirnya Washil bin Atha' memisahkan diri dan membuat aliran yaitu "Aliran mu'tazilah / orang-orang yang memisahkan diri".
Pemikiran aliran ini ialah "Manusia dibebaskan berkehendak, dan bertanggung jawab atas kehendaknya sendiri."Â
Mu'tazilah ini adalah salah satu aliran yang mengedepan-kan akal dan menggunakan pemikiran rasional untuk menjelaskan masalah ketuhanan, dan Tuhan mempunyai kewajiban bersikap adil, berkewajiban menepati janji, dan berkewajiban memberi rezeki.Â
Pengikut aliran ini disebut "kaum rasionalisme islam", mengapa demikian? karena kaum ini lebih mengedepan-kan akal dalam memahami al-Qur'an dan Hadist.Â
Mu'tazilah memiliki beberapa pokok pikiran, yaitu:
A.Kebebasan Manusia
Mu'tazilah berpendapat, bahwa Tuhan memberikan kebebasan bertindak dan menentukan tindakan nya.Â
B. Akal dan Pengetahuan
Mu'tazilah beranggapan bahwa dengan Akal sudah cukup untuk mengetahui tentang Tuhan, sehingga tidak ada alasan bagi orang berakal tidak percaya kepada tuhan.Â
C.Tanggung jawab
Mu'tazilah beranggapan, setiap manusia harus bertanggung jawab atas tindakan nya sendiri.Â