Guru Pembimbing : Pak Aria (@ariaawk)
Judul Cerpen : Pelajaran Mengarang
Penulis : SenoGumira Ajidarma
1. Tema
Cerpen tersebut bertemakan keluarga broken home. Hal ini dapat dilihat dengan jelasdari paragraf yang berisi : "Ketika berpikir tentang “Keluarga Kami yangBerbahagia”, Sandra hanya mendapatkan gambaran sebuah rumah yang berantakan . .. dan sejumlah manusia yang terus menerus mendengkur, bahkan ketika Sandrapulang dari sekolah."
2. Alur
Aluryang digunakan pada cerpen tersebut, ialah alur campuran. Hal ini terbuktidengan jelas dari beberapa paragraf berikut :
a. “Lewat belakang, anak jadah, jangan ganggu tamu Mama,” ujar sebuah suara dalam ingatannya, yang ingin selalu dilupakannya.
***
Lima belas menit telahberlalu. Sandra tak mengerti apa yang harus dibayangkanya tentang sebuahkeluarga yang berbahagia.
b.Sandra tahu, setiap kali pager ini menyebut nama hotel . . . ia sudah belajaruntuk tidak pernah mengungkapkanya.
***
Empat puluh menit lewatsudah.
3. Latar
a.Latar tempat
1. Ruang kelas (Ingin rasanya ia lari keluar dari kelas . . . .)
2. Tempat kerja si Mami (Di tempat kerja wanita itu, meskipun gelap . . ..)
3. Ruang depan rumah Sandra (Di ruang depan ia muntah-muntah . . . .)
4. Di kolong ranjang yang berada di kamar tidur (Wanita itu tak mendengarlagi ketika dikolong ranjang Sandra berbisik-bisik . . . .)
5. Di atas ranjang (Wanita . . . . mendengar suara lenguhnya yang panjangmaupun yang pendek di atas ranjang.)
6. Rumah Ibu Guru Tati (Di rumahnya, sambil nonton RCTI, Ibu Guru Tatiyang . . . .)
7. Plaza (Setiap hari minggu wanita itu mengajaknya jalan-jalan ke plazaini atau ke plaza itu.)
b.Latar waktu
1. Jam sekolah (Pelajaran mengarang sudah dimulai . . . . Anak-anak kelasV menulis dengan . . . .)
2. Malam hari (Ia pernah terbangun malam-malam dan melihat wanita itumenangis sendirian.)
3. Setiap hari Minggu (Setiap hari minggu wanita itu mengajaknyajalan-jalan ke plaza ini atau ke plaza itu.)
4. Sebelum Sandra tidur (Kadang-kadang, sebelum tidur wanita itumembacakan . . . .)
c.Latar Suasana
1. Gelap (Di tempat kerja wanita itu, meskipun gelap, Sandra melihatbanyak orang dewasa berpeluk-pelukan sampai lengket.)
2. Menyedihkan (Ia pernah terbangun malam-malam dan melihat wanita itumenangis sendirian. “Mama, mama, kenapa menangis, Mama?” Wanita itu tidakmenjawab, ia hanya menangis, sambil memeluk Sandra.)
3. Penuh dengan cinta (Kadang-kadang, sebelum tidur wanita itu membacakansebuah cerita dari sebuah buku berbahasa inggris dengan gambar-gambar berwarna.Selesai membacakan cerita wanita itu akan mencium Sandra dan selalu memintanyaberjanji menjadi anak baik-baik.)
d.Latar Sosial : Penuh dengan masalah keluarga dan tekanan-tekanan darilingkungan keluarga.
4. Sudut pandang
Sudutpandang dalam cerpen tersebut, ialah sudut pandang orang ketiga serba tahu.Tidak ada tokoh aku ataupun keterlibatan peran penulis dalam isi cerpentersebut, baik sebagai pelaku utama, pelaku sampingan, ataupun pengamat. Didalam cerpen tersebut, kita dapat melihat dengan jelas bahwa penulis mengetahuisemua perasaan, tindakan, perkataan, dan pikiran semua tokoh.
5. Amanat
Orangtua sebaiknya tidak hanya memenuhi kebutuhan materialistis anaknya,tetapi juga harus menunjukkan contoh sikap dan perilaku yang positif terhadapanaknya. Orang tua juga seharusnya tidak melakukan hal-hal yang dapat membebanipikiran anak agar anak dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan kondisimental (psikologis) yang baik. Di samping itu, anak juga seharusnya menerimaapapun keadaan orang tuanya. Walaupun orang tua memiliki sifat dan perilakuyang buruk, anak harus tetap menghormati mereka (-nya) karena bagaimanapunjuga, orang tua telah melahirkan dan membesarkan kita.
6. Gaya Bahasa
Bahasanya sangatsederhana dan mudah dipahami. Selain itu, cerpen “Pelajaran mengarang”jugamencantumkan beberapa kata yang kasar dan berkonotasi negatif (“Diam, AnakSetan!” atau “Bukan urusanmu, Anak Jadah” . . . .). Sebagai tambahan, tata carapenulisan dalam cerpen tersebut juga masih banyak yang tidak sesuai dengan EYD (Tapi Sandra . . . . . . . yang masuk kedalam benaknya . . . .).
7. Penokohan
1.Sandra
a. Penyayang dan sosok yang peduli (Ia pernah terbangun malam-malam danmelihat wanita itu menangis sendirian. “Mama, mama, kenapa menangis, Mama?”)
b. Penyabar, penurut, dan tidak suka melawan (Wanita itu tidak menjawab,ia hanya menangis, sambil memeluk Sandra. Sampai sekarang Sandra masihmengingat kejadian itu, namun ia tak pernah bertanya-tanya lagi. Sandra tahu,setiap pertanyaan hanya akan dijawab dengan “Diam, Anak Setan!” atau “Bukanurusanmu, Anak Jadah” atau “Sudah untung kamu ku kasih makan dan ku sekolahkanbaik-baik. Jangan cerewet kamu, Anak Sialan!" . . . Sandra selalu belajaruntuk menepati janjinya dan ia memang menjadi anak yang patuh.)
c. Bersikap pengertian dan berpikiran positif (Tentu, tentu Sandra tahuwanita itu mencintainya.)
d. Dewasa, bijak, dan cepat dalam bertindak (Di ruang depan iamuntah-muntah dan tergelatak tidak bisa bangun lagi. Sandra mengepelmuntahan-muntahan itu tanpa bertanya-tanya.)
2.Marti (ibu Sandra)
a. Kasar (Wanita itu tidak menjawab, ia hanya menangis, sambil memelukSandra. Sampai sekarang Sandra masih mengingat kejadian itu, namun ia takpernah bertanya-tanya lagi. Sandra tahu, setiap pertanyaan hanya akan dijawabdengan “Diam, Anak Setan!” . . . .)
b. Cukup penyayang dan peduli terhadap anaknya (Setiap hari minggu wanitaitu mengajaknya jalan-jalan ke plaza ini . . . . Kadang-kadang, sebelum tidurwanita itu membacakan sebuah cerita dari sebuah buku berbahasa inggris dengangambar-gambar berwarna. Selesai membacakan cerita wanita itu akan menciumSandra dan selalu memintanya berjanji menjadi anak baik-baik.)
c. Cantik dan berpola hidup yang tidak sehat (Apakah ia akan menulistentang ibunya? Sandra melihat seorang wanita yang cantik. Seorang wanita yangselalu merokok, selalu bangun siang, yang kalau makan selalu pakai tangan dankaki kanannya selalu naik keatas kursi.)
3.Mami (wanita yang menjaga Sandra ketika ibu Sandra pergi ke luar kota)
a. Kasar, tua, dan menyebalkan (“Jangan Rewel Anak Setan! Nanti kamukuajak ke tempatku kerja, tapi awas, ya? Kamu tidak usah cerita . . ."Wanita itu sudah tua dan menyebalkan.)
4.Ibu Guru Tati
a. Tegas dan disiplin waktu ("Kalian punya waktu 60 menit”, ujar IbuGuru Tati. . . . “Waktu habis, kumpulkan semua ke depan,” ujar Ibu Guru Tati.)
5.Anak-anak kelas V SD
a. Polos dan bersemangat (Ibu Guru Tati memandang anak-anak manis yangmenulis dengan kening berkerut. Terdengar gesekan halus pada pena kertas.Anak-anak itu sedang tenggelam ke dalam dunianya, pikir Ibu Guru Tati. . . .Beberapa anak yang sampai hari itu belum mempunyai persoalan yang teralaluberarti dalam hidupnya menulis dengan lancar. Bebarapa diantaranya sudahselesai dan setelah menyerahkannya segera berlari keluar kelas.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H